Warga Jakarta Utara Curhat ke Taufik
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik yang berasal dari dapil Jakarta Utara mengaku mendapat keluhan dari warga. Tak hanya kepada Taufik, keluhan tersebut juga disampikan warga ujung Kamal hingga ujung Marunda kepada 17 anggota dewan dari dapil Jakut.
"Beberapa hal masih ditemukan kondisi buruk, seperti infrastruktur, banjir juga . Ternyata setelah diselidiki, di Warakas pompanya kurang sehinga jalannya air itu pelan sekali," ujar Taufik di Kantor Pemkot Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Rabu (1/4/2015)..
Tak hanya itu, kawasan Pademangan juga selalu didera bannjir parah. Limpasan air rob bisa menggenangi kawasan tersebut selama tiga hari.
Kemudian, Taufik juga mengeluhkan pelayanan terpadu satu pintu yang katanya 'satu atap' namun masih lama sekali untuk mengurusnya.
"Tiga hari yang lalu kami kedatangan nelayan mereka mengurus izin. Katanya mereka terapkan PTSP tapi lama sekali ngurusnya. Sudah sebulan enggak cari uang karena enggak berani melaut karena urus suratnya membutukan waktu yang lama," jelas Taufik.
Tak hanya itu, penampungan sampah yang masih berserakan kemudian tenaga kerja yang tidak diserap sehingga pengangguran banyak.
"Rumah sakit juga mesti ada 2-3 rumah sakit lagi yang seperti RSUD Koja karena di Jakarta Utara ini banyak yang sakit dibanding daerah lainnya. Jadi lingkungan kurang bersih, ekonominya juga seret. Sepanjang lima tahun kedepan harusnya lebih baik," tukasnya.
"Beberapa hal masih ditemukan kondisi buruk, seperti infrastruktur, banjir juga . Ternyata setelah diselidiki, di Warakas pompanya kurang sehinga jalannya air itu pelan sekali," ujar Taufik di Kantor Pemkot Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Rabu (1/4/2015)..
Tak hanya itu, kawasan Pademangan juga selalu didera bannjir parah. Limpasan air rob bisa menggenangi kawasan tersebut selama tiga hari.
Kemudian, Taufik juga mengeluhkan pelayanan terpadu satu pintu yang katanya 'satu atap' namun masih lama sekali untuk mengurusnya.
"Tiga hari yang lalu kami kedatangan nelayan mereka mengurus izin. Katanya mereka terapkan PTSP tapi lama sekali ngurusnya. Sudah sebulan enggak cari uang karena enggak berani melaut karena urus suratnya membutukan waktu yang lama," jelas Taufik.
Tak hanya itu, penampungan sampah yang masih berserakan kemudian tenaga kerja yang tidak diserap sehingga pengangguran banyak.
"Rumah sakit juga mesti ada 2-3 rumah sakit lagi yang seperti RSUD Koja karena di Jakarta Utara ini banyak yang sakit dibanding daerah lainnya. Jadi lingkungan kurang bersih, ekonominya juga seret. Sepanjang lima tahun kedepan harusnya lebih baik," tukasnya.
(ysw)