Terminal Bayangan Marak, Terminal Pulogebang Sepi Penumpang

JAKARTA - UPT Terminal Pulogebang meminta agar Dinas perhubungan DKI Jakarta menertibkan terminal bayangan di sekitar Terminal Pulogebang. Pasalnya keberadaan terminal bayangan ini memengaruhi jumlah penumpang di terminal tersebut.

Kepala UPT Terminal Pulogebang Round Sitanggang mengatakan, selain masih minimnya sosialisasi, adanya terminal bayangan di beberapa titik di Ibu Kota membuat terminal terbesar se-Asia Tenggara ini mash sepi penumpang. "Kalau saya melihat ini karena adanya terminal bayangan yang masih beroperasi di beberapa titik di Jakarta," kata Round Sitanggang kepada Sindonews, Selasa (24/3/2015).

Round menuturkan, jika karena mereka beralasan soal jalan, Round merasa kurang tepat. Pasalnya Pemprov dan pengelola terminal sudah menyediakan jalan arteri sebagai alternatifnya. "Jadi saya minta kepada Dishub DKI bisa menertibkan terminal bayangan dengan menderek bus-bus AKAP itu yang masih beroperasi di luar terminal," tegasnya.

Senada dengn Round, Wulan (26) seorang penjaga konter tiket salah satu perusahaan otobus (PO) mengatakan, kehadiran terminal bayangan cukup meresahkan."Ya kalau sini mau ramai, pemerintah tertibkan dulu terminnal bayangannya. Mereka sembarangan narik penumpang. Jadi penumpang yang naik dari sini enggak ada," ujar Wulan kepada Sindonews.

Dalam sehari, rata-rata para PO bus AKAP ini melayani sekira tiga orang penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang. "Disini nyaman, adem, enak sih. Cuma itu tadi penumpangnya sedikit gara-gara terminal bayagan," tutupnya.