Ledakan di Laboratorium Kimia UI Cukup Kuat
A
A
A
DEPOK - Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) Mahdi Jufri mengakui ledakan yang terjadi di laboratorium kimia cukup keras. Kendati begitu dipastikan tidak ada bahan kimia saat praktikum tersebut.
Mahdi Jufri menuturkan, sempat terjadi kepanikan di laboratorium kimia FFUI pukul 10.30 WIB siang tadi. Saat itu sebanyak 70 mahasiswa tengah melakukan praktikum rutin di laboratorium kimia UI.
Namun diduga labu destilasi yang digunakan dalam praktikum tersebut terlalu panas sehingga airnya mengering. Suhu di dalam labu destilasi tersebut naik diatas suhu tertinggi lebih dari 90 derajat.
“Padahal sudah ada responsif dari laboran dan dosen semestinya 70 derajat itu dihentikan, sudah sesuai SOP yang diarahkan kepada mahasiswa,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (16/3/2015).
Mahdi mengungkapkan situasi kepanikan tersebut cukup mengejutkan akibat terdengarnya ledakan dari ruang laboratorium kimia. Namun ia memastikan tak ada kandungan cairan kimia berbahaya di dalam labu destilasi tersebut.
“Ledakan bukan letupan. Ledakannya cukup kuat. Karena itu pecahan kaca meskipun bukan bahan berbahaya isinya biasa seperti alkohol dan lainnya. Namun karena suhunya terlalu tinggi akhirnya mengering dan meledak. Ibarat kita di dapur kalau lupa mematikan masak air, panci kan jadi mengering,” jelasnya.
Sesaat mahasiswa yang terkena pecahan kaca tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Sejumlah mahasiswa yang luka berat dibawa menggunakan mobil ke RS Bunda Margonda dan RS Graha Permata Ibu, sedangkan mahasiswa luka ringan hanya dibawa ke Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) UI.
Mahdi Jufri menuturkan, sempat terjadi kepanikan di laboratorium kimia FFUI pukul 10.30 WIB siang tadi. Saat itu sebanyak 70 mahasiswa tengah melakukan praktikum rutin di laboratorium kimia UI.
Namun diduga labu destilasi yang digunakan dalam praktikum tersebut terlalu panas sehingga airnya mengering. Suhu di dalam labu destilasi tersebut naik diatas suhu tertinggi lebih dari 90 derajat.
“Padahal sudah ada responsif dari laboran dan dosen semestinya 70 derajat itu dihentikan, sudah sesuai SOP yang diarahkan kepada mahasiswa,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (16/3/2015).
Mahdi mengungkapkan situasi kepanikan tersebut cukup mengejutkan akibat terdengarnya ledakan dari ruang laboratorium kimia. Namun ia memastikan tak ada kandungan cairan kimia berbahaya di dalam labu destilasi tersebut.
“Ledakan bukan letupan. Ledakannya cukup kuat. Karena itu pecahan kaca meskipun bukan bahan berbahaya isinya biasa seperti alkohol dan lainnya. Namun karena suhunya terlalu tinggi akhirnya mengering dan meledak. Ibarat kita di dapur kalau lupa mematikan masak air, panci kan jadi mengering,” jelasnya.
Sesaat mahasiswa yang terkena pecahan kaca tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Sejumlah mahasiswa yang luka berat dibawa menggunakan mobil ke RS Bunda Margonda dan RS Graha Permata Ibu, sedangkan mahasiswa luka ringan hanya dibawa ke Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) UI.
(ysw)