Ahok Harus Mengubah Sikap Arogan dan Temperamental
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mengubah sikap yang sering temperamental dan arogan.
"Saya sebenarnya mengapresiasi terhadap pemerintahan Ahok. Cuma mulutnya itu, dia pimpinan tertinggi di DKI Jakarta serta masyarakat Jakarta mencontoh dia," kata Pras kepada wartawan, Senin (16/3/2015). Pras hanya meminta Ahok untuk bisa lebih menerima setiap kritik maupun saran yang masuk terhadap dirinya.
"Itu saja yang kita ingat kan kepada beliau. Beliau sering kali diingatkan tapi sering emosional berlebihan," tambahnya. Kepemimpinan serta komunikasi baik akan membawa Jakarta lebih baik dan stabil dalam segala hal khususnya stabilitas politik agar DKI tidak terguncang.
Pras menyayangkan juga sikap Ahok yang terburu-buru saat menemukan anggaran siluman di RAPBD saat masih tahap pembahasan. "Saya ini sahabatnya dia. Kenapa sih enggak komunikasikan dengan saya? Kalau anggaran itu emang ada siluman, itu kan sedang pembahasan, SKPD-nya tinggal ngomong, kan selesai. Kita kan dikasih anggaran untuk reses juga dari masyarakat. Sebetulnya tinggal komunikasi saja," keluh Pras.
"Saya sebenarnya mengapresiasi terhadap pemerintahan Ahok. Cuma mulutnya itu, dia pimpinan tertinggi di DKI Jakarta serta masyarakat Jakarta mencontoh dia," kata Pras kepada wartawan, Senin (16/3/2015). Pras hanya meminta Ahok untuk bisa lebih menerima setiap kritik maupun saran yang masuk terhadap dirinya.
"Itu saja yang kita ingat kan kepada beliau. Beliau sering kali diingatkan tapi sering emosional berlebihan," tambahnya. Kepemimpinan serta komunikasi baik akan membawa Jakarta lebih baik dan stabil dalam segala hal khususnya stabilitas politik agar DKI tidak terguncang.
Pras menyayangkan juga sikap Ahok yang terburu-buru saat menemukan anggaran siluman di RAPBD saat masih tahap pembahasan. "Saya ini sahabatnya dia. Kenapa sih enggak komunikasikan dengan saya? Kalau anggaran itu emang ada siluman, itu kan sedang pembahasan, SKPD-nya tinggal ngomong, kan selesai. Kita kan dikasih anggaran untuk reses juga dari masyarakat. Sebetulnya tinggal komunikasi saja," keluh Pras.
(whb)