Rawan Begal dan Kriminal, Mahasiswa Depok Semangati Polisi
A
A
A
DEPOK - Mahasiswa di Depok yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) berorasi di depan Mapolresta Depok untuk menyemangati polisi. Mereka ingin polisi bisa mengatasi rawannya aksi begal dan tindak kriminalitas lainnya.
Belakangan Depok banyak dilanda isu begal sepeda motor yang dinilai meresahkan masyarakat. Terakhir, baru saja Depok diancam isu teror bom berskala ledakan kecil.
Korlap Aksi Elmy Pajrial mengatakan pembegalan sepeda motor bukan saja terjadi satu sampai dua kali, tetapi berkali - kali dan dalam waktu berdekatan. Bahkan sejumlah korban juga menjadi korban jiwa dalam aksi pembegalan.
"Hal ini membuat resah warga Depok, kenapa bisa berulang kali. Apa ada kesalahan dari sistem keamanan di Depok. Kami ingin mengawal polisi juga sih," katanya di Mapolresta Depok, Rabu (25/2/2015).
Lima tuntutan disampaikan mahasiswa. Salah satunya bahkan mereka berani meminta Kapolresta Depok Ahmad Subarkah untuk mundur.
"Ada lima tuntutan, turunkan Kapolresta Depok, usut tuntas kasus kriminalitas, tingkatkan keamanan kota Depok, kembalikan fungsi polisi sebagai pelayan dan pelindung, serta mendesak Propam Polresta Depok untuk memecat oknum - oknum polisi," tuturnya.
Kasat Binmas Kompol Suharto menerima audiensi mahasiswa dengan tangan terbuka. Mereka menyambut baik semangat yang disuarakan mahasiswa untuk bersama - sama mengawal keamanan Depok.
"Ajak kerjasama saling menjaga lingkungan dan keamanan. Upaya polisi sudah dilakukan, ungkap kasus sudah ada, baik skala besar maupun skala besar," tandasnya.
Belakangan Depok banyak dilanda isu begal sepeda motor yang dinilai meresahkan masyarakat. Terakhir, baru saja Depok diancam isu teror bom berskala ledakan kecil.
Korlap Aksi Elmy Pajrial mengatakan pembegalan sepeda motor bukan saja terjadi satu sampai dua kali, tetapi berkali - kali dan dalam waktu berdekatan. Bahkan sejumlah korban juga menjadi korban jiwa dalam aksi pembegalan.
"Hal ini membuat resah warga Depok, kenapa bisa berulang kali. Apa ada kesalahan dari sistem keamanan di Depok. Kami ingin mengawal polisi juga sih," katanya di Mapolresta Depok, Rabu (25/2/2015).
Lima tuntutan disampaikan mahasiswa. Salah satunya bahkan mereka berani meminta Kapolresta Depok Ahmad Subarkah untuk mundur.
"Ada lima tuntutan, turunkan Kapolresta Depok, usut tuntas kasus kriminalitas, tingkatkan keamanan kota Depok, kembalikan fungsi polisi sebagai pelayan dan pelindung, serta mendesak Propam Polresta Depok untuk memecat oknum - oknum polisi," tuturnya.
Kasat Binmas Kompol Suharto menerima audiensi mahasiswa dengan tangan terbuka. Mereka menyambut baik semangat yang disuarakan mahasiswa untuk bersama - sama mengawal keamanan Depok.
"Ajak kerjasama saling menjaga lingkungan dan keamanan. Upaya polisi sudah dilakukan, ungkap kasus sudah ada, baik skala besar maupun skala besar," tandasnya.
(ysw)