Jokowi Diminta Ambil Alih Masalah Terminal Baranangsiang
A
A
A
BOGOR - Ratusan massa dan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang (KPTB) berunjukrasa di depan DPRD Kota Bogor. Mereka menolak rencana pengubahan Terminal Baranangsiang menjadi mal, hotel dan apartemen.
Sambil membawa keranda mayat, massa yang terdiri dari pedagang dan sopir angkutan kota (angkot) beserta bus itu mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih permasalahan Terminal Baranangsiang. "DPRD maupun Wali Kota Bogor tidak becus mengatasi masalah revitalisasi, renovasi Terminal Baranangsiang. Karena Jokowi sekarang ini sering berkantor di Bogor kami meminta Presiden ambil alih permasalahan tersebut," kata Desta (25) salah satu kordinator lapangan aksi penolakan revitalisasi terminal Baranangsiang, Senin (23/2/2015).
Ketua KPTB Teddy Irawan mengatakan, keadilan telah telah mati, ternyata Pemkot dan DPRD Kota Bogor telah sepakat serta ngotot untuk tetap menggusur Terminal Baranangsiang untuk dijadikan mal, hotel dan apartemen."Sampai kapanpun kita akan menolak. Sekali terminal tetap terminal, bukan mall atau hotel belasan lantai dan sejenisnya," kata Teddy.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Hery Cahyono menyayangkan hasil rapat antara Pemkot dan DPRD ternyata tidak disampaikan kepada masyarakat dan pedagang, sopir-sopir di Terminal Baranangsiang.
"Saya selaku pimpinan DPRD sudah memerintahkan kepada anggota agar menyampaikan hasil rapat terkait permasalahan Terminal Baranangsiang ini. Seharusnya semua hal yang dibahas antara Pemkot dan DPRD Kota Bogor segera disampaikan," katanya.
Sambil membawa keranda mayat, massa yang terdiri dari pedagang dan sopir angkutan kota (angkot) beserta bus itu mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih permasalahan Terminal Baranangsiang. "DPRD maupun Wali Kota Bogor tidak becus mengatasi masalah revitalisasi, renovasi Terminal Baranangsiang. Karena Jokowi sekarang ini sering berkantor di Bogor kami meminta Presiden ambil alih permasalahan tersebut," kata Desta (25) salah satu kordinator lapangan aksi penolakan revitalisasi terminal Baranangsiang, Senin (23/2/2015).
Ketua KPTB Teddy Irawan mengatakan, keadilan telah telah mati, ternyata Pemkot dan DPRD Kota Bogor telah sepakat serta ngotot untuk tetap menggusur Terminal Baranangsiang untuk dijadikan mal, hotel dan apartemen."Sampai kapanpun kita akan menolak. Sekali terminal tetap terminal, bukan mall atau hotel belasan lantai dan sejenisnya," kata Teddy.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Hery Cahyono menyayangkan hasil rapat antara Pemkot dan DPRD ternyata tidak disampaikan kepada masyarakat dan pedagang, sopir-sopir di Terminal Baranangsiang.
"Saya selaku pimpinan DPRD sudah memerintahkan kepada anggota agar menyampaikan hasil rapat terkait permasalahan Terminal Baranangsiang ini. Seharusnya semua hal yang dibahas antara Pemkot dan DPRD Kota Bogor segera disampaikan," katanya.
(whb)