Dewan Anggap Perluasan TPA Cipayung Dimanfaatkan Calo
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota Depok diminta mencari alternatif untuk mengatasi sampah. Karena, rencana perluasan TPA Cipayung dianggap bukan jalan keluar yang baik. Bahkan, proyek itu dituding dimanfaatkan pihak lain.
"Ketika dibahas tiap tahun di dewan, yang ada hanya muncul calo-calo tanah di lokasi tersebut," kata Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, pemkot bisa menerapkan teknologi canggih untuk mengatasi masalah sampah dan bukan dengan melakukan perluasan. Dia menegaskan, hingga saat ini belum ada persetujuan anggaran perluasan TPA Cipayung.
"Periode sebelumnya kami tidak tahu, Hingga saat ini anggaran yang lalu belum saya cek," ungkapnya.
Anggota Komisi C DPRD, Babai Suhaimi mengatakan, sebelum dilakukan perluasan harus ada sosialisasi dan persetujuan warga. Dan proyek itu tidak boleh dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Selain itu juga harus ada kompensasi bagi warga sekitar juga. "Seharusnya Pemkot dan kelurahan melakukan sosialisasi dari awal, kalau tidak seperti ini jadinya. Apapun judulnya mereka menolak," tegasnya.
Sebelumnya, warga Pasir Putih, Sawangan Depok menolak rencana perluasan. Alasannya, mereka tidak mau lingkungan tempat tinggal menjadi terkena polusi udara akibat sampah. Tentangan itu dilontarkan secara serius dengan memasang baliho penolakan di sepanjang Jalan Pasir Putih.
"Ketika dibahas tiap tahun di dewan, yang ada hanya muncul calo-calo tanah di lokasi tersebut," kata Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, pemkot bisa menerapkan teknologi canggih untuk mengatasi masalah sampah dan bukan dengan melakukan perluasan. Dia menegaskan, hingga saat ini belum ada persetujuan anggaran perluasan TPA Cipayung.
"Periode sebelumnya kami tidak tahu, Hingga saat ini anggaran yang lalu belum saya cek," ungkapnya.
Anggota Komisi C DPRD, Babai Suhaimi mengatakan, sebelum dilakukan perluasan harus ada sosialisasi dan persetujuan warga. Dan proyek itu tidak boleh dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Selain itu juga harus ada kompensasi bagi warga sekitar juga. "Seharusnya Pemkot dan kelurahan melakukan sosialisasi dari awal, kalau tidak seperti ini jadinya. Apapun judulnya mereka menolak," tegasnya.
Sebelumnya, warga Pasir Putih, Sawangan Depok menolak rencana perluasan. Alasannya, mereka tidak mau lingkungan tempat tinggal menjadi terkena polusi udara akibat sampah. Tentangan itu dilontarkan secara serius dengan memasang baliho penolakan di sepanjang Jalan Pasir Putih.
(ysw)