Sopir Angkot di Pasar Minggu Ogah Menurunkan Ongkos
A
A
A
JAKARTA - Meski harga bahan bakar minyak (BBM) sudah turun, tapi sopir angkutan umum di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan ogah menurunkan tarif angkutannya. Hal itu lantaran belum ada intruksi dari pengusaha angkutan tersebut.
"Kami masih belum turunkan tarifnya, masih tetap Rp4.000, tarif ini dari Pasar Minggu menuju Fatmawati. Kami sih ikut saja apa kata bos. Kalau turun ya turun," kata Beju (43), sopir angkot S11 jurusan Pasar Minggu-Lebak Bulus saat ditemui Sindonews di lokasi, Selasa 20 Januari 2015.
Begitu juga dengan sopir angkot 61 jurusan Pasar Minggu-Pondok Labu, Rismun. Kata dia, penurunan ongkos yang ditetapkan DPD Organda DKI Jakarta belum merata.
"Ogah saya menurunkan, sedangkan setorannya saja masih tinggi. Kalau saya turunkan sekarang yang ada malah saya yang nombok. Kecuali memang sudah ada suruhan dari bos. Lagian juga ini belum rata turunnya," kata dia.
Meski demikian, kata dia, dirinya sudah mengetahui tarif angkutan umum di Jakarta turun sebesar Rp500. Tapi, pengusahan angkutan umum belum mau menurunkan nilai setoran.
"Kami masih belum turunkan tarifnya, masih tetap Rp4.000, tarif ini dari Pasar Minggu menuju Fatmawati. Kami sih ikut saja apa kata bos. Kalau turun ya turun," kata Beju (43), sopir angkot S11 jurusan Pasar Minggu-Lebak Bulus saat ditemui Sindonews di lokasi, Selasa 20 Januari 2015.
Begitu juga dengan sopir angkot 61 jurusan Pasar Minggu-Pondok Labu, Rismun. Kata dia, penurunan ongkos yang ditetapkan DPD Organda DKI Jakarta belum merata.
"Ogah saya menurunkan, sedangkan setorannya saja masih tinggi. Kalau saya turunkan sekarang yang ada malah saya yang nombok. Kecuali memang sudah ada suruhan dari bos. Lagian juga ini belum rata turunnya," kata dia.
Meski demikian, kata dia, dirinya sudah mengetahui tarif angkutan umum di Jakarta turun sebesar Rp500. Tapi, pengusahan angkutan umum belum mau menurunkan nilai setoran.
(mhd)