Transjakarta Mogok, Operator Kena Penalti
A
A
A
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyiapkan dua sistem teranyar untuk meningkatkan pelayanan bus Transjakarta.
Direktur SDM PT Transjakarta Sri kuncoro menjelaskan, sistem pertama yang akan dikerjakan dalam waktu dekat adalah sistem memonitor operasional dalam satu ruangan atau Operasional Center (OC).
Nantinya, pemberangkatan bus di setiap koridor akan terpantau dari satu ruangan dan berjalan satu komando. Dengan begitu, tidak ada lagi keterlambatan headway.
Kedua, lanjut Kuncoro, mengubah standar pelayanan minimal (SPM) antara operator dan pengelola.
Salah satunya yakni sanksi penalti terhadap armada operator yang mengalami keterlambatan datang menjemput penumpang dan armada yang mengalami mogok serta terbakar.
Sanksi tersebut bisa berupa membayar per kilometer kepada para operator yang terkena dampaknya atau pemberhentian operasi dan sebagainya.
"Jadi saya pengin operator jelas dengan kita. Operator sangat kami butuhkan. SPM harus mutlak dan haram kalau mogok," tegasnya.
Direktur SDM PT Transjakarta Sri kuncoro menjelaskan, sistem pertama yang akan dikerjakan dalam waktu dekat adalah sistem memonitor operasional dalam satu ruangan atau Operasional Center (OC).
Nantinya, pemberangkatan bus di setiap koridor akan terpantau dari satu ruangan dan berjalan satu komando. Dengan begitu, tidak ada lagi keterlambatan headway.
Kedua, lanjut Kuncoro, mengubah standar pelayanan minimal (SPM) antara operator dan pengelola.
Salah satunya yakni sanksi penalti terhadap armada operator yang mengalami keterlambatan datang menjemput penumpang dan armada yang mengalami mogok serta terbakar.
Sanksi tersebut bisa berupa membayar per kilometer kepada para operator yang terkena dampaknya atau pemberhentian operasi dan sebagainya.
"Jadi saya pengin operator jelas dengan kita. Operator sangat kami butuhkan. SPM harus mutlak dan haram kalau mogok," tegasnya.
(whb)