Sekda DKI: Lebih Baik Putus Daripada Menggantung
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta belum mengetahui konsekuensi yang akan dihadapi terkait pemutusan kerja sama dengan PT Jakarta Monorail (JM) terkait pembangunan mega proyek monorel.
Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, dirinya tidak mengetahui konsekuensi yang akan dihadapi dengan adanya pemutusan kontrak perjanjian kerja sama.
Sebab, PT JM sendiri tidak bisa melanjutkan pekerjaan fisik di lapangan. Artinya, pemutusan kontrak kerja sama ini bukan keputusan sepihak.
"Masa yang di Kuningan saja. Harusnya dilanjutin dong. Putus saja sudah, biar tidak menggantung proyek tersebut dan kami bisa lebih jelas untuk melanjutkan proyek pembangunan itu," kata Saefullah kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta Senin (12/1/2015).
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Herru Budi Hartono menambahkan, apabila kembali dilelang pada tahun ini, proyek monorel dipastikan baru akan dikerjakan pada 2016.
Sebab, dalam proses lelang ada dua pemikiran, pertama masalah lelangnya kedua masalah perhitungan nilainya.
"Satu tahun paling cepat. Itu feeling saya. Apalagi masalah nilainya itukan. Itu belum lagi ikut campur pengamat atau yang bilang punya duit, belum lagi sama orang-orang atau calo-calo," tambahnya.
Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, dirinya tidak mengetahui konsekuensi yang akan dihadapi dengan adanya pemutusan kontrak perjanjian kerja sama.
Sebab, PT JM sendiri tidak bisa melanjutkan pekerjaan fisik di lapangan. Artinya, pemutusan kontrak kerja sama ini bukan keputusan sepihak.
"Masa yang di Kuningan saja. Harusnya dilanjutin dong. Putus saja sudah, biar tidak menggantung proyek tersebut dan kami bisa lebih jelas untuk melanjutkan proyek pembangunan itu," kata Saefullah kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta Senin (12/1/2015).
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Herru Budi Hartono menambahkan, apabila kembali dilelang pada tahun ini, proyek monorel dipastikan baru akan dikerjakan pada 2016.
Sebab, dalam proses lelang ada dua pemikiran, pertama masalah lelangnya kedua masalah perhitungan nilainya.
"Satu tahun paling cepat. Itu feeling saya. Apalagi masalah nilainya itukan. Itu belum lagi ikut campur pengamat atau yang bilang punya duit, belum lagi sama orang-orang atau calo-calo," tambahnya.
(whb)