Guru Ngaji di Teluknaga Ditangkap Polisi

Senin, 05 Januari 2015 - 10:47 WIB
Guru Ngaji di Teluknaga Ditangkap Polisi
Guru Ngaji di Teluknaga Ditangkap Polisi
A A A
TANGERANG - YD (40), pria yang berprofesi sebagai guru ngaji di Kampung Sukasari, Desa Pangkalan, Teluknaga, Kabupaten Tangerang ditangkap polisi. Pasalnya, dia telah menipu empat orang anak muridnya dengan mengaku bisa menggandakan uang.

Kapolsek Teluknaga AKP Hadi Wiyono mengatakan, keempat korban masing-masing adalah SF (27), TM (28), dan LY (34), serta DDN (35). Keempat muridnya itu menderita kerugian mencapai puluhan juta.

"Awalnya mereka merasa malu dan tidak enak untuk melapor, karena tak masuk akal. Tetapi karena kerugian mereka besar, seperti SF sampai Rp30 juta, TM sampai Rp64,5 juta, LY sampai Rp20 juta dan DDN mencapai kerugian Rp65 juta, membuat mereka berani," katanya di Tangerang, Senin (5/12/2015).

Dijelaskan Hadi, dalam aksinya pelaku mengaku kepada korban-nya, mempunyai guru besar di daerah Garut, Jawa Barat. Kemudianpara korban yang memang sedang menuntut ilmu diberitahu bahwa untuk menuntut ilmu dibutuhkan biaya.

Setelah mendapat ilmu akan diberikan warisan. Untuk meyakinkan korbannya, tersangka YD memperlihatkan sebuah kotak kayu dengan panjang 60 cm yang terbungkus kertas dan terkunci.

YD mengaku kepada korbannya yang juga murid mengaji, bahwa di dalam kotak tersebut ada uangnya yang tak akan habis dan selalu bertambah.

"Itu hanya merupakan sebagian kecil yang didapatnya. YD juga mengatakan, bahwa untuk membuka kunci dari kotak kayu tersebut masih memerlukan petunjuk guru besarnya yang berada di Garut," bebernya.

Untuk mencapai ilmu seperti yang dimilikinya, YD mengharuskan para anak muridnya itu membayar sejumlah uang dengan alasan akan digunakan untuk santunan anak yatim. Padahal, YD tidak sama sekali memiliki ilmu dan kotak tersebut merupakan kotak biasa.

"Mendengar apa yang didapaikan YD akhirnya para korban mengeluarkan uangnya. Terlebih diimingi juga akan mendapat mobil dan rumah," paparnya.

Namun, aksi YD terbongkar, setelah korban menyadari kalau sang guru hanyalah penipu belaka. Kesadaran tersebut muncul, karena menurut salah seorang korban, mereka memergoki YD untuk merayu anak murid lainnya.

"Saya tadinya malu, tetapi setelah saya tahu banyak yang tertipu, sekalian saya galang kekuatan untuk lapor," ujar DDN.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7084 seconds (0.1#10.140)