Tawuran Pelajar, Stakeholder Diminta Manfaatkan TI

Rabu, 10 Desember 2014 - 14:11 WIB
Tawuran Pelajar, Stakeholder Diminta Manfaatkan TI
Tawuran Pelajar, Stakeholder Diminta Manfaatkan TI
A A A
JAKARTA - Provokasi untuk mengadakan tawuran pelajar saat ini sudah menggunakan Teknologi Informasi (TI) media sosial internet. Bukan hanya posko pencegahan tawuran secara fisik, semua stakeholder harus juga membuat itu posko terpadu dunia maya.

"Ditempatkan, guru, pihak kepolisian, siswa-siswa, dan pihak yang memang mengerti internet," kata Kasubdit Cyber Crime Ditreskrim Polda Metro Jaya AKBP Hilarius Duha saat memberikan materi untuk perwakilan 207 sekolah tingkat SMA dan SMK se-Jakarta Selatan untuk menanggulangi provokasi tawuran pelajar melalui media sosial, Rabu (10/12/2014).

Walaupun sudah ada posko pencegahan tawuran terpadu, kata dia, saat ini ada kemajuan dari perencanaan tawuran pelajar. Secara kuantitas, belakangan ditemukan pelajar janjian untuk tawuran melalui jejaring sosial internet.

"Jadi bukan hanya posko secara fisik, tapi juga dibuat posko terpadu dunia maya. Ditempatkan, guru, pihak kepolisian, siswa-siswa, dan pihak yang memang mengerti internet," pungkasnya.

Dia mengatakan, memang saat ini pengaruh dunia maya terutama internet sangat dahsyat. Sebab, jika membuat suatu provokasi, dapat mempengaruhi orang banyak.

"Tidak hanya orang Jakarta, tapi se-dunia bisa melihat apa yang diunggah atau ditulis. Bisa mempengaruhi mindset orang banyak," tukasnya.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan, dengan adanya jejaring sosial internet tawuran pelajar tidak dilakukan seusai pulang sekolah. Sehingga sulit diprediksi jika tidak bisa terdeteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat.

"Melakukannya bisa tengah malam, jadi bukan selesai sekolah. Makanya guru-guru atau siapapun yang mendapatkan informasi terutama melalui jejaring sosial harus tahu menindaklanjuti dengan cepat untuk antisipasi tawuran," jelasnya.

Kasus tawuran pelajar yang terdekat akibat provokasi melalui jejaring sosial yaitu siswa SMAN 60 dan SMAN 109 Jakarta. Dalam kejadian tersebut, seorang siswa SMAN 109 bernama Putra Perdana Hermawan tewas.

Ada dua tersangka berinisial R dan F siswa SMAN 109 yang sudah diajukan ke Pengadilan.‎
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6227 seconds (0.1#10.140)