Kenangan Ibunda Ade Sara Melalui Kliping Foto
A
A
A
JAKARTA - Sebuah kliping foto Ade Sara beserta teman satu kelasnya di Goethe Institut tempatnya kursus seperti pertanda.
Dalam kliping tersebut terdapat foto-foto saat Ade Sara belajar bahasa Jerman. Tampak Ade dan teman-temannya berdiskusi dengan guru pembimbingnya Her Alamson.
Terdapat juga ucapan Auf Wiedersechen Ade Sara yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maknanya sampai bertemu lagi atau selamat jalan.
"Foto-foto itu mungkin seperti sebuah pertanda dia mau enggak ada. Firasat gitu. Jarang sekali dia minta foto sebanyak itu dengan teman satu kelas. Seolah mau berpamitan," kata Elizabeth kepada Sindonews, di kediamannya di Rawamangun, Pulogadung Jakarta Timur, Senin 8 Desember 2014 malam.
Selain klipingan foto, ada hal yang agak berbeda dari Ade Sara, sebulan sebelum kejadian, Suroto mengaku Ade Sara mengganti nama panggilannya kepada orang tua.
"Tidak biasanya dia manggil saya 'bapake' dan ibunya 'mamake'. Biasanya kan manggilnya mama papa," terang Suroto.
Suroto dan Elizabeth telah mengikhlaskan kepergian Ade Sara. Semua kenangan tentang anak semata wayangnya itu selalu disimpan dalam memori. Foto-foto, benda-benda kesayangan Ade Sara pun juga masih tersimpan rapi.
Dalam kliping tersebut terdapat foto-foto saat Ade Sara belajar bahasa Jerman. Tampak Ade dan teman-temannya berdiskusi dengan guru pembimbingnya Her Alamson.
Terdapat juga ucapan Auf Wiedersechen Ade Sara yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maknanya sampai bertemu lagi atau selamat jalan.
"Foto-foto itu mungkin seperti sebuah pertanda dia mau enggak ada. Firasat gitu. Jarang sekali dia minta foto sebanyak itu dengan teman satu kelas. Seolah mau berpamitan," kata Elizabeth kepada Sindonews, di kediamannya di Rawamangun, Pulogadung Jakarta Timur, Senin 8 Desember 2014 malam.
Selain klipingan foto, ada hal yang agak berbeda dari Ade Sara, sebulan sebelum kejadian, Suroto mengaku Ade Sara mengganti nama panggilannya kepada orang tua.
"Tidak biasanya dia manggil saya 'bapake' dan ibunya 'mamake'. Biasanya kan manggilnya mama papa," terang Suroto.
Suroto dan Elizabeth telah mengikhlaskan kepergian Ade Sara. Semua kenangan tentang anak semata wayangnya itu selalu disimpan dalam memori. Foto-foto, benda-benda kesayangan Ade Sara pun juga masih tersimpan rapi.
(ysw)