Pasca Revitalisasi, Terminal Manggarai Malah Sepi
A
A
A
JAKARTA - Pasca direvitalisasi, Terminal Manggarai yang menjadi terminal percontohan di Jakarta justru ditinggalkan oleh pengguna angkutan umum.
Dahulu terminal yang berada di Jalan Sultan Agung persis disebelah Pasar Raya Manggarai terkenal semrawut dan berantakan.
Setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Rabu 16 April 2014, kini kondisinya sudah lebih baik.
Untuk angkutan umum sudah disediakan tiga jalur khusus. Jadi terminal ini di desain untuk transit angkutan umum, bukan untuk ngetem. Ada tiga jalur yang disediakan, jalur satu untuk Metro Mini, jalur dua Kopaja, dan jalur tiga untuk angkot.
Bangunan terminal dengan desain modern itu terdiri empat lantai. Lantai satu sebagai lobi, lantai dua terdapat musala dan kantin. Lantai tiga dan empat digungsikan sebagao kantor terminal.
Pantauan Sindonews, di dalam gedung terminal cukup bersih nampak petugas kebersihan sedang menyapu dan mengepel tiap lantai. Ada pendingin udara di lantai satu, kamar mandinya cukup terawat meskipun di lantai 3 dan 2 ada klosetnya rusak.
Tanaman di pot pun terlihat segar berseri. Kaca-kaca bening. Eskalator pun masih menyala. Di sebelah bangunan terminal terdapat halte bus Transjakarta yang sedang direnovasi.
"Ya rutin begini nyapu, ngepel, nyiramin tanaman. Bersih-bersih deh," kata Nano petugas kebersihan yang sudah bekerja selama tujuh tahun di terminal Manggarai kepada Sindonews, Sabtu (1/11/2014).
Nano menambahkan, terminal Manggarai lebih ramai saat sebelum direvitalisasi.
"Beda banget. Dulu ramai sekarang sepi pengunjung. Ya gini-gini aja penumpangnya makin sepi. Kalau dulu aktif banget terminalnya," tambah Nano.
Fasilitas yang cuku lengkap dan terawat justru tidak menarik penumpang untuk ke terminal dan menggunakan angkutan umum. Semoga biaya revitalisasi yang mencapai Rp12,5 miliar tidak sia-sia.
Dahulu terminal yang berada di Jalan Sultan Agung persis disebelah Pasar Raya Manggarai terkenal semrawut dan berantakan.
Setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Rabu 16 April 2014, kini kondisinya sudah lebih baik.
Untuk angkutan umum sudah disediakan tiga jalur khusus. Jadi terminal ini di desain untuk transit angkutan umum, bukan untuk ngetem. Ada tiga jalur yang disediakan, jalur satu untuk Metro Mini, jalur dua Kopaja, dan jalur tiga untuk angkot.
Bangunan terminal dengan desain modern itu terdiri empat lantai. Lantai satu sebagai lobi, lantai dua terdapat musala dan kantin. Lantai tiga dan empat digungsikan sebagao kantor terminal.
Pantauan Sindonews, di dalam gedung terminal cukup bersih nampak petugas kebersihan sedang menyapu dan mengepel tiap lantai. Ada pendingin udara di lantai satu, kamar mandinya cukup terawat meskipun di lantai 3 dan 2 ada klosetnya rusak.
Tanaman di pot pun terlihat segar berseri. Kaca-kaca bening. Eskalator pun masih menyala. Di sebelah bangunan terminal terdapat halte bus Transjakarta yang sedang direnovasi.
"Ya rutin begini nyapu, ngepel, nyiramin tanaman. Bersih-bersih deh," kata Nano petugas kebersihan yang sudah bekerja selama tujuh tahun di terminal Manggarai kepada Sindonews, Sabtu (1/11/2014).
Nano menambahkan, terminal Manggarai lebih ramai saat sebelum direvitalisasi.
"Beda banget. Dulu ramai sekarang sepi pengunjung. Ya gini-gini aja penumpangnya makin sepi. Kalau dulu aktif banget terminalnya," tambah Nano.
Fasilitas yang cuku lengkap dan terawat justru tidak menarik penumpang untuk ke terminal dan menggunakan angkutan umum. Semoga biaya revitalisasi yang mencapai Rp12,5 miliar tidak sia-sia.
(ysw)