Hanya 75 Persen Pengemis yang Bisa Dibina
A
A
A
JAKARTA - Pemulangan gelandangan dan pengemis ke daerah asal, dianggap cara efektif agar mereka tidak kembali ke Jakarta.
Sebelum mereka dipulangkan, terlebih dahulu mendapat pembinaan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur.
Setelah cukup mampu, mereka dipulangkan ke kampung asalnya. Di daerah asal, mereka tidak dibiarkan begitu saja, namun akan ditaruh di panti-panti yang sudah ditetapkan.
Menurut Prayitno AKS Kepala Seksi Rehabilitasi Panti Sosial Dinas Sosial DKI, mereka akan dibina di panti-panti sosial agar bisa memiliki keterampilan dan kemandirian.
Namun, dari seluruh PMKS hanya 75 persen yang dianggap berpotensi mampu menerima pembinaan.
"Kebanyakan dari mereka sudah lanjut usia dan mengalami keterbelakangan mental sehingga sulit menerima pembinaan," katanya.
Sejak Mei 2014 hingga bulan Oktober 2014, kata Prayitno, sudah ada 960 PMKS yang dipulangkan ke daerah asalnya. PMKS yang telah dipulangkan jarang kembali lagi ke Jakarta karena kapok.
"Hanya lima persen yang kembali ke Jakarta. Dari rombongan yang dipulangkan saja hanya empat orang yang sudah dua kali dipulangkan," ujarnya.
Sebelum mereka dipulangkan, terlebih dahulu mendapat pembinaan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur.
Setelah cukup mampu, mereka dipulangkan ke kampung asalnya. Di daerah asal, mereka tidak dibiarkan begitu saja, namun akan ditaruh di panti-panti yang sudah ditetapkan.
Menurut Prayitno AKS Kepala Seksi Rehabilitasi Panti Sosial Dinas Sosial DKI, mereka akan dibina di panti-panti sosial agar bisa memiliki keterampilan dan kemandirian.
Namun, dari seluruh PMKS hanya 75 persen yang dianggap berpotensi mampu menerima pembinaan.
"Kebanyakan dari mereka sudah lanjut usia dan mengalami keterbelakangan mental sehingga sulit menerima pembinaan," katanya.
Sejak Mei 2014 hingga bulan Oktober 2014, kata Prayitno, sudah ada 960 PMKS yang dipulangkan ke daerah asalnya. PMKS yang telah dipulangkan jarang kembali lagi ke Jakarta karena kapok.
"Hanya lima persen yang kembali ke Jakarta. Dari rombongan yang dipulangkan saja hanya empat orang yang sudah dua kali dipulangkan," ujarnya.
(ysw)