Kemarau, Jakarta Barat-Utara Krisis Air Bersih
A
A
A
JAKARTA - Musim kemarau berkepanjangan di Jakarta berdampak penurunan debit air di sejumlah kali yang menjadi pemasok utama air bersih.
Kepala Humas PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meirytha Maryanie mengatakan, saat ini sebagian Jakarta Barat dan Utara mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Ini dikarenakan debit air di dua sumber kali yang menjadi pemasok utama air bersih yakni di Kali Cisadane dan Kali Tarum Barat aliran Waduk Jatiluhur mengalami penurunan.
"Fluktuasi penurunannya masih di bawah 5%. Hanya beberapa kecamatan di Jakarta Barat dan Utara yang mengalami kekeringan. seperti di Kalideres Jakarta Barat dan Penjaringan, Jakarta Utara," kata Meirytha Maryanie ketika ditemui saat acara Hari Cuci Tangan Sedunia di lingkungan warga RT02/012, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (15/10/2014).
Meirytha menjelaskan, fluktuasi penurunan pasokan air seperti ini memang kerap terjadi setiap musim kemarau di luar perkiraan.
Saat ini, standar produksi air yang normalnya berkapasitas 8.500 liter/detik menjadi 8.300 liter/detik.
Kepala Humas PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meirytha Maryanie mengatakan, saat ini sebagian Jakarta Barat dan Utara mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Ini dikarenakan debit air di dua sumber kali yang menjadi pemasok utama air bersih yakni di Kali Cisadane dan Kali Tarum Barat aliran Waduk Jatiluhur mengalami penurunan.
"Fluktuasi penurunannya masih di bawah 5%. Hanya beberapa kecamatan di Jakarta Barat dan Utara yang mengalami kekeringan. seperti di Kalideres Jakarta Barat dan Penjaringan, Jakarta Utara," kata Meirytha Maryanie ketika ditemui saat acara Hari Cuci Tangan Sedunia di lingkungan warga RT02/012, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (15/10/2014).
Meirytha menjelaskan, fluktuasi penurunan pasokan air seperti ini memang kerap terjadi setiap musim kemarau di luar perkiraan.
Saat ini, standar produksi air yang normalnya berkapasitas 8.500 liter/detik menjadi 8.300 liter/detik.
(whb)