Bupati Tangerang Kecewa Kepala Daerah Dipilih DPRD
A
A
A
TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kecewa dengan disahkannya UU Pilkada yang menetapkan kepala daerah dipilih DPRD.
"Kita kembali ke zaman dulu lagi, ini namanya kemunduran berdemokrasi. Tapi, karena DPR sudah memutuskannya. Mau bilang apa?," ujar Zaki kepada wartawan Sabtu (27/9/2014).
Zaki mengatakan, pemilihan kepala daerah secara tak langsung, berarti demokrasi mengalami kemunduran.
Karena kembali ke zaman dulu lagi, ketika kepala daerah akan lebih berpikir bagaimana mendekati anggota DPRD agar terpilih kembali daripada melakukan pendekatan ke rakyat.
Untuk meraih suara, menurut Zaki, calon kepala daerah tak perlu lagi turun ke lapangan guna melakukan pendekatan kepada masyarakat.
Melainkan cukup dengan melakukan pendekatan kepada dewan dan menguasainya, maka sudah bisa memenangkan pilkada
"Dengan mendapatkan 60% dukungan dari anggota dewan, kita sudah aman. Saya pribadi lebih setuju dengan pemilihan langsung, karena rakyat yang menilai apakah mampu memimpin atau tidak," tegasnya.
Zaki juga memperkirakan pada pilkada di masa datang, kandidat tidak lagi berusaha menyosialisasikan program ke rakyat.
Melainkan bagaimana merebut suara dari anggota DPRD. Maka yang terjadi, lanjut dia, akan ada perebutan suara anggota DPRD.
"Kuat-kuatan dana diperkirakan terjadi saat pilkada di DPRD, susah untuk dihindari," ujarnya.
"Kita kembali ke zaman dulu lagi, ini namanya kemunduran berdemokrasi. Tapi, karena DPR sudah memutuskannya. Mau bilang apa?," ujar Zaki kepada wartawan Sabtu (27/9/2014).
Zaki mengatakan, pemilihan kepala daerah secara tak langsung, berarti demokrasi mengalami kemunduran.
Karena kembali ke zaman dulu lagi, ketika kepala daerah akan lebih berpikir bagaimana mendekati anggota DPRD agar terpilih kembali daripada melakukan pendekatan ke rakyat.
Untuk meraih suara, menurut Zaki, calon kepala daerah tak perlu lagi turun ke lapangan guna melakukan pendekatan kepada masyarakat.
Melainkan cukup dengan melakukan pendekatan kepada dewan dan menguasainya, maka sudah bisa memenangkan pilkada
"Dengan mendapatkan 60% dukungan dari anggota dewan, kita sudah aman. Saya pribadi lebih setuju dengan pemilihan langsung, karena rakyat yang menilai apakah mampu memimpin atau tidak," tegasnya.
Zaki juga memperkirakan pada pilkada di masa datang, kandidat tidak lagi berusaha menyosialisasikan program ke rakyat.
Melainkan bagaimana merebut suara dari anggota DPRD. Maka yang terjadi, lanjut dia, akan ada perebutan suara anggota DPRD.
"Kuat-kuatan dana diperkirakan terjadi saat pilkada di DPRD, susah untuk dihindari," ujarnya.
(whb)