Ini Kata Warga Bogor Terkait Pelarangan Pelat B
Ini Kata Warga Bogor Terkait Pelarangan Pelat B
A
A
A
BOGOR - Rencana pelarangan pelat B masuk ke Kota Bogor menimbulkan pro kontra dari warga Kota Hujan tersebut.
Suherman (45), warga Bantarjati, Kota Bogor, yang memiliki kendaraan pelat B mengaku mendukung kebijakan tersebut. Dia menilai tujuan kebijakan itu untuk mengatasi kemacetan.
Namun dia meminta Pemkot Bogor mengeluarkan kebijakan lain terkait pemilik kendaraan pelat B yang merupakan warga Bogor.
"Harus dibarengi dengan sosialisasi yang matang. Karena tidak mudah memutasi atau memindahkan pelat B ke pelat F (Bogor). Kecuali, Pemkot siap menyediakan biaya untuk mutasi kendaraan milik warga Kota Bogor yang masih berpelat B," ungkapnya, Selasa (16/9/2014).
Sementara warga lainnya, Ramdan (35), tegas menolak rencana Pemkot Bogor tersebut.
Lelaki yang tinggal di Sukaraja, Bogor ini menuturkan, sebaiknya Pemkot Bogor melakukan terobosan, bukan membatasi kendaraan yang masuk Kota Bogor.
"Tapi fokuslah pada perbaikan angkutan massal yang ada dan batasi angkot yang jumlahnya mencapai 6.000 unit. Sekarang ini kan angkot dari Kota/Kabupaten Bogor semuanya tumplek di Kota Bogor, harusnya Pemkot tegas dan buat terminal perbatasan," tuturnya.
Suherman (45), warga Bantarjati, Kota Bogor, yang memiliki kendaraan pelat B mengaku mendukung kebijakan tersebut. Dia menilai tujuan kebijakan itu untuk mengatasi kemacetan.
Namun dia meminta Pemkot Bogor mengeluarkan kebijakan lain terkait pemilik kendaraan pelat B yang merupakan warga Bogor.
"Harus dibarengi dengan sosialisasi yang matang. Karena tidak mudah memutasi atau memindahkan pelat B ke pelat F (Bogor). Kecuali, Pemkot siap menyediakan biaya untuk mutasi kendaraan milik warga Kota Bogor yang masih berpelat B," ungkapnya, Selasa (16/9/2014).
Sementara warga lainnya, Ramdan (35), tegas menolak rencana Pemkot Bogor tersebut.
Lelaki yang tinggal di Sukaraja, Bogor ini menuturkan, sebaiknya Pemkot Bogor melakukan terobosan, bukan membatasi kendaraan yang masuk Kota Bogor.
"Tapi fokuslah pada perbaikan angkutan massal yang ada dan batasi angkot yang jumlahnya mencapai 6.000 unit. Sekarang ini kan angkot dari Kota/Kabupaten Bogor semuanya tumplek di Kota Bogor, harusnya Pemkot tegas dan buat terminal perbatasan," tuturnya.
(whb)
Explore More