Rekayasa Lalin Dilakukan Selama Pengecoran Dinding MRT
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengurangi kemacetan di sekitar proyek MRT, rekayasa lalu lintas (lalin) akan segera dilakukan. Rekayasa itu mulai dilakukan sejak bulan Juli 2014 hingga Maret 2015.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengatur lalu lintas selama proses pekerjaan dinding stasiun bawah tanah atau D-Wall.
"Ada beberapa model manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) yang akan diterapkan di titik Bundaran HI. Model MRLL ini dilakukan untuk mengurangi dampak kemacetan akibat pekerjaan D-Wall yang berpindah dari sisi timur ke sisi barat," katanya di dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat 29 Agustus 2014 malam.
Nasyir menjelaskan, selama pekerjaan penggalihan dan pengecoran D-Wall berlangsung di titik Bundaran HI, Model MRLL terbagi menjadi empat periode.
Periode pertama dilakukan di sisi timur pada tanggal 24 Juli hingga 20 Oktober 2014. Terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) yang terdiri dari tiga lajur normal dan dua lajur contra flow dan satu lajur Busway (shared lane). Terdapat tiga lajur kearah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway.
Periode kedua dilakukan di sisi barat pada tanggal 21 Oktober 2014 hingga 10 Januari 2015 terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) dan satu lajur Busway. Terdapat tiga lajur ke arah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway contra flow.
Periode ketiga, penggalian dan pengecoran D-Wall untuk ventilasi di sisi barat pada tanggal 11 Januari hingga 10 Februari 2015. Terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) dan satu lajur Busway. Terdapat tiga lajur kearah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway.
Periode keempat, penggalian dan pengecoran D-Wall untuk ventilasi di sisi timur pada tanggal 11 Februari hingga 15 Maret 2015. Terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) dengan dua lajur normal dan 3 lajur contra flow dan lajur Busway. Terdapat 3 lajur ke arah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengatur lalu lintas selama proses pekerjaan dinding stasiun bawah tanah atau D-Wall.
"Ada beberapa model manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) yang akan diterapkan di titik Bundaran HI. Model MRLL ini dilakukan untuk mengurangi dampak kemacetan akibat pekerjaan D-Wall yang berpindah dari sisi timur ke sisi barat," katanya di dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat 29 Agustus 2014 malam.
Nasyir menjelaskan, selama pekerjaan penggalihan dan pengecoran D-Wall berlangsung di titik Bundaran HI, Model MRLL terbagi menjadi empat periode.
Periode pertama dilakukan di sisi timur pada tanggal 24 Juli hingga 20 Oktober 2014. Terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) yang terdiri dari tiga lajur normal dan dua lajur contra flow dan satu lajur Busway (shared lane). Terdapat tiga lajur kearah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway.
Periode kedua dilakukan di sisi barat pada tanggal 21 Oktober 2014 hingga 10 Januari 2015 terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) dan satu lajur Busway. Terdapat tiga lajur ke arah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway contra flow.
Periode ketiga, penggalian dan pengecoran D-Wall untuk ventilasi di sisi barat pada tanggal 11 Januari hingga 10 Februari 2015. Terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) dan satu lajur Busway. Terdapat tiga lajur kearah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway.
Periode keempat, penggalian dan pengecoran D-Wall untuk ventilasi di sisi timur pada tanggal 11 Februari hingga 15 Maret 2015. Terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) dengan dua lajur normal dan 3 lajur contra flow dan lajur Busway. Terdapat 3 lajur ke arah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway.
(mhd)