Moda Transportasi di Jakarta dari Masa ke Masa

Minggu, 24 Agustus 2014 - 02:13 WIB
Moda Transportasi di Jakarta dari Masa ke Masa
Moda Transportasi di Jakarta dari Masa ke Masa
A A A
JAKARTA - Kondisi angkutan umum Jakarta dewasa ini bisa dibilang masih memprihatinkan. Padahal pada era sebelum tahun 1970-an, sejumlah angkutan umum sudah berseliweran di Jakarta.

Sayangnya, pengalaman ini tak digunakan pemerintah untuk meningkatkan moda transportasi massal sehingga sampai kini transportasi di Jakarta jauh tertinggal dengan kota metropolitan lainnya.

Pada zaman kolonial Belanda, angkutan yang pertama digunakan adalah delman atau andong. Bahkan delman tetap digunakan oleh warga Jakarta hingga tahun 1940-an.

Keberadaan angkutan delman ini yang membuat warga mengenal adanya Pasar Rumput di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. kawasan yang berbatasan langsung dengan Menteng ini dikenal sebagai pasar rumput untuk pakan kuda.

Ketika delman masih digunakan sebagai angkutan umum, Belanda membuat angkutan trem yang bisa dibilang bus bermesin uap yang menggunakan rel sebagai jalurnya.

Trem pertama kali terlihat di Jakarta pada tahun 1927, saat itu ada lima rute atau Lin yang melayani warga Jakarta. Lin 1 melayani rute Menteng - Kramat - Senen - Vrijmetselaarweg - Gunung Sahari - Kota bawah (PP).

Selanjutnya, Lin 2 melalui Menteng - Willemslaam - Harmoni (PP), Lin 3 : Menteng - Willemslaam - Vrijmetselaarweg (PP). Lin 4 : Menteng - Tanah Abang - Harmoni (PP), dan
Lin 5 : Vrijmetselaarweg - Willemslaam - Harmoni (PP).

Angkutan umum massal pertama yang menggunakan mesin ini akhirnya menghilang pada tahun 1960-an.

Setelah trem dihilangkan, sekitar tahun 1971 muncul sejumlah angkutan umum alternatif seperti helicak berupa angkutan umum roda tiga bermesin seperti becak.

Disini, penumpang berada di posisi terdepan dan pengemudinya di belakang. Karena hanya bisa memuat dua penumpang, keberadaan helicak hanya bertahan beberapa tahun.

Sekitar tahun 1970-an, juga ada sejumlah angkutan umum massal berupa oplet. Jika masih ingat sinetron si Doel Anak Sekolahan, oplet yang digunakan dalam sinetron tersebut merupakan peninggalan era tahun 1970-an.

Mobil yang biasa digunakan sebagai oplet adalah sedan merk Morris dan Austin. Namun keberadaan oplet tak bertahan lama, sekitar tahun 1979-an angkutan umum tersebut diganti dengan Mikrolet dan Metro Mini.

Disamping oplet, pada era yang sama juga berkembang bemo. Angkutan umum beroda tiga ini bisa memuat hingga enam penumpang di bagian belakang dan satu penumpang di depan samping sopir.

Kendati sudah dilarang sejak tahun 1979-an, dibeberapa kawasan hingga tahun 2000-an masih terlihat keberadaan bemo di kawasan Benhil, Stasiun Klender, Tanah Abang, Mangga Besar, dan Stasiun Manggarai.

Keberadaan becak juga sempat menjadi angkutan penghubung bagi warga Jakarta. Becak yang tampak sejak tahun 1950-an biasanya mangkal di aera pemukiman. Becak sendiri digunakan warga Jakarta sebagai angkutan penghubung.

Pada tahun 1966 keberadaan becak di Jakarta mencapai 160 ribuan. Karena jalan Jakarta mulai dipenuhi kendaraan pribadi, sekitar tahun 1989 Pemprov DKI melarang keberadaan becak karena disinyalir menjadi penyebab kemacetan.

Selanjutnya, Pemprov DKI mulai memperbanyak bus dan Metro Mini. Bahkan sekitar tahun 1985-an, sejumlah bus tingkat beroperasi di Jakarta. Seiring pembangunan, bus tingkat ini hilang sekitar tahun 1990-an.

Di era gubernur Sutiyoso, Jakarta mulai membangun busway sebagai solusi angkutan umum nyaman di Jakarta. Sayangnya, perkembangan bus dengan jalur khusus ini berjalan lambat sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan warga Jakarta.

Kondisi tersebut diperparah dengan buruknya perawatan bus yang dilakukan operator sehingga hampir setiap pekan ada saja bus Transjakarta yang mengalami masalah.

Kemudian, Pemprov DKI melirik pembangunan monorel yang pembangunan tiang pancangnya sudah dimulai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Sayangnya, pembangunan terhenti dan tiang tersebut hingga kini mangkrak.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4814 seconds (0.1#10.140)