Seimbangkan revitalisasi, Sistem Trayek Harus Diperbaiki
A
A
A
JAKARTA - Proses revitalisasi terminal sedang digalakkan oleh Pemprov DKI guna memperbaiki transportasi massal dan mengurangi kemacetan. Namun selain itu harus diimbangi juga dengan sistem trayek.
"Selama ini para pemilik atau PO menggunakan sistem setoran, jadi sopir mau tidak mau ngetem untuk dapat penumpang lebih banyak, itulah penyebab kemacetan," jelas Anthon Parura Kepala Unit Pengelola Terminal Rawamangun kepada Sindonews, Jumat 22 Agustus 2014.
Jika menggunakan sistem trayek rupiah per kilomater, lanjutnya, maka ada atau tidak ada penumpang mobil angkutan akan berjalan teratur.
"Karena dengan sistem yang sama seperti bus Transjakarta maka sopir dan awak bus akan mendapat gaji bulanan dan tidak perlu memikirkan setoran," tambahnya.
Anthon berharap setelah revitalisasi terminal. Dinas Perhubungn bisa menggodok aturan sistem trayek agar sinergi dalam upaya mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Selama ini para pemilik atau PO menggunakan sistem setoran, jadi sopir mau tidak mau ngetem untuk dapat penumpang lebih banyak, itulah penyebab kemacetan," jelas Anthon Parura Kepala Unit Pengelola Terminal Rawamangun kepada Sindonews, Jumat 22 Agustus 2014.
Jika menggunakan sistem trayek rupiah per kilomater, lanjutnya, maka ada atau tidak ada penumpang mobil angkutan akan berjalan teratur.
"Karena dengan sistem yang sama seperti bus Transjakarta maka sopir dan awak bus akan mendapat gaji bulanan dan tidak perlu memikirkan setoran," tambahnya.
Anthon berharap setelah revitalisasi terminal. Dinas Perhubungn bisa menggodok aturan sistem trayek agar sinergi dalam upaya mengurangi kemacetan di Jakarta.
(ysw)