Dokumen Monorel Dipelajari Lagi
A
A
A
JAKARTA - Setelah lama terhenti dengan ketidakjelasan kelanjutan pembangunannya, dokumen monorel milik PT Jakarta Monorail kembali dipelajari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Pembelajaran itu dilakukan setelah direksi PT Jakarta Monorel menemui Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta.
Dikatakan Jokowi, pihaknya tengah meminta kejelasan dari PT JM terkait detail engineering design (DED) dan basic engineering design (BED) konstruksi monorel, terkait stasiun dan depo.
Ketika semua komponen sarana itu dibangun nanti agar tidak merusak estetika kota. Dia sangat mewanti-wanti konstruksi tiang harus jelas statusnya.
Apakah tiang itu dibangun di jalan, lahan pemerintah, atau lahan orang. "Ini yang harus jelas," ungkap Jokowi di Balai Kota, Rabu (20/8/2014).
Jokowi meminta semua itu harus ditinjau ulang lagi demi kelanjutan pembangunan monorel dapat dilangsung dengan baik. Begitu juga terhadap pembiayaan, Jokowi meminta PT JM untuk menyerahkan dana jaminan pembangunan investasi.
"Semua itu harus dirampungkan hari ini," tandas calon presiden nomor 2 itu. Semua permintaan itu harus dipenuhi PT JM pada September 2014.
Kunjungan direksi PT JM itu dipimpin langsung Direktur Utama (Dirut) PT JM John Aryananda.
Sebagaimana diketahui PT JM membangun monorel untuk rute jalur hijau (green line) dan jalur biru (blue line).Proyek itu sempat mangkrak pada 2007.
Pada Oktober 2013, proyek monorel kembali di-groundbreaking di Tugu 66, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Setelah peletakan batu pertama itu tidak ada lagi batu kedua dan batu selanjutnya yang ditanam di lokasi tersebut.
Pembelajaran itu dilakukan setelah direksi PT Jakarta Monorel menemui Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta.
Dikatakan Jokowi, pihaknya tengah meminta kejelasan dari PT JM terkait detail engineering design (DED) dan basic engineering design (BED) konstruksi monorel, terkait stasiun dan depo.
Ketika semua komponen sarana itu dibangun nanti agar tidak merusak estetika kota. Dia sangat mewanti-wanti konstruksi tiang harus jelas statusnya.
Apakah tiang itu dibangun di jalan, lahan pemerintah, atau lahan orang. "Ini yang harus jelas," ungkap Jokowi di Balai Kota, Rabu (20/8/2014).
Jokowi meminta semua itu harus ditinjau ulang lagi demi kelanjutan pembangunan monorel dapat dilangsung dengan baik. Begitu juga terhadap pembiayaan, Jokowi meminta PT JM untuk menyerahkan dana jaminan pembangunan investasi.
"Semua itu harus dirampungkan hari ini," tandas calon presiden nomor 2 itu. Semua permintaan itu harus dipenuhi PT JM pada September 2014.
Kunjungan direksi PT JM itu dipimpin langsung Direktur Utama (Dirut) PT JM John Aryananda.
Sebagaimana diketahui PT JM membangun monorel untuk rute jalur hijau (green line) dan jalur biru (blue line).Proyek itu sempat mangkrak pada 2007.
Pada Oktober 2013, proyek monorel kembali di-groundbreaking di Tugu 66, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Setelah peletakan batu pertama itu tidak ada lagi batu kedua dan batu selanjutnya yang ditanam di lokasi tersebut.
(whb)