Belum Terintegrasi, Penerapan E-ticketing Terkendala
A
A
A
JAKARTA - Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Akan memberlakukan sistem e-ticketing di seluruh halte bus TransJakarta koridor I Blok M-Kota dan 11 halte utama. Kemungkinan penerapan e-ticketing ini terkendala karena belum terintegrasi dengan angkutan umum seperti Kopaja dan APTB.
Halte yang akan menerapkan e-ticketing seperti, Pulo Gadung, Kalideres, Kampung Melayu, Kampung Rambutan, Fly Over Raya Bogor, PGC1, PGC2, Pinang Ranti, Tamini, Pluit dan Walikota Jaktim.
Humas BLU Transjakarta, Sri Ulina mengatakan untuk penumpang dari luar Jakarta yang menggunakan APTB masih bisa masuk halte bus Transjakarta yang sudah menerapkan e-ticketing.
Sebaliknya, penumpang APTB yang mau menggunakan bus Transjakarta harus membayar e-ticketing dan membayar ongkos bus sehingga membebani penumpang angkutan umum.
Sri Ulina mengaku tidak bisa memaksa operator angkutan umum yang terintegrasi bus Transjakarta untuk menerapkan sistem e-ticketing juga.
"Kami tidak bisa memaksa para operator tersebut untuk melakukan investasi sistem e-ticketing dengan biaya operasional yang cukup besar," jelas Sri Ulina.
Sementara itu, Angga (28) salah satu penumpang APTB 07 jurusan Tanah Abang - Bekasi Timur menyatakan kekecewaannya jika harus membayar ongkos APTB lebih mahal akibat pemberlakuan sistem e-ticket tersebut.
Menurutnya, jika hal tersebut benar-benar terjadi maka kemungkinan dirinya beralih ke moda transportasi lainnya yang lebih murah.
"Kalau akhirnya harus ada ongkos tambahan (membayar Rp3.500 untuk bisa masuk halte TransJakarta) pasti banyak orang enggak naik APTB dari haltenya, terus APTB bakal bandel keluar jalur, soalnya mereka itu pasti tetep kejar setoran," tutup Dita.
Halte yang akan menerapkan e-ticketing seperti, Pulo Gadung, Kalideres, Kampung Melayu, Kampung Rambutan, Fly Over Raya Bogor, PGC1, PGC2, Pinang Ranti, Tamini, Pluit dan Walikota Jaktim.
Humas BLU Transjakarta, Sri Ulina mengatakan untuk penumpang dari luar Jakarta yang menggunakan APTB masih bisa masuk halte bus Transjakarta yang sudah menerapkan e-ticketing.
Sebaliknya, penumpang APTB yang mau menggunakan bus Transjakarta harus membayar e-ticketing dan membayar ongkos bus sehingga membebani penumpang angkutan umum.
Sri Ulina mengaku tidak bisa memaksa operator angkutan umum yang terintegrasi bus Transjakarta untuk menerapkan sistem e-ticketing juga.
"Kami tidak bisa memaksa para operator tersebut untuk melakukan investasi sistem e-ticketing dengan biaya operasional yang cukup besar," jelas Sri Ulina.
Sementara itu, Angga (28) salah satu penumpang APTB 07 jurusan Tanah Abang - Bekasi Timur menyatakan kekecewaannya jika harus membayar ongkos APTB lebih mahal akibat pemberlakuan sistem e-ticket tersebut.
Menurutnya, jika hal tersebut benar-benar terjadi maka kemungkinan dirinya beralih ke moda transportasi lainnya yang lebih murah.
"Kalau akhirnya harus ada ongkos tambahan (membayar Rp3.500 untuk bisa masuk halte TransJakarta) pasti banyak orang enggak naik APTB dari haltenya, terus APTB bakal bandel keluar jalur, soalnya mereka itu pasti tetep kejar setoran," tutup Dita.
(ysw)