Puncak Macet, Bisnis WC Umum Dadakan Laris

Kamis, 31 Juli 2014 - 15:56 WIB
Puncak Macet, Bisnis...
Puncak Macet, Bisnis WC Umum Dadakan Laris
A A A
BOGOR - Kemacetan parah di jalur menuju lokasi wisata kawasan Puncak, dimanfaatkan warga setempat untuk mengais rezeki.

Tak sedikit warga sekitar yang memanfaatkan untuk mengais rezeki dengan cara berjualan kopi, snack, gorengan hingga minuman. Namun, berbeda dengan Pipi, 35, warga Kampung Pendeuy, Desa Pandansari, Ciawi, Kabupaten Bogor lebih memilih membuka bisnis water closet (WC) umum di tepi jalan tol Jagorawi KM 47-48.

"Saya baru tahun ini buka bisnis WC umum, sebelumnya adik saya yang mengurusnya," kata ibu anak dua ini saat ditemui di lapak WC umum miliknya yang letaknya sekitar 1 kilometer dari pintu tol Ciawi.

Ia tidak sungkan-sungkan menawarkan bisnisnya itu kepada pengendara yang terjebak macet ditepi jalan. "Saya buka paling cuma sampai hari Minggu (3/8/2014) saja. Kalau hari biasa saya bekerja di rumah membuat boneka," tuturnya.

Menurutnya, untuk membangun lapak WC umum yang terbuat dari terpal dan bambu tidak sampai mengeluarkan biaya mahal. "Ya modal terpal, bambu, kran air dan selang air saja. Tapi itu semua yang buat adik saya," ungkapnya.

Ia mengatakan, buka toilet umum ditepi jalan tol, sejak hari pertama lebaran dengan membuka empat. Dalam sehari bisa meraup Rp200-500.000. "Per orang kita pungut Rp2.000. Itu cuma buang air kecil saja. Tapi tergantung macet atau enggaknya. Kalau lancar mana ada orang yang mau ke WC umum," katanya.

Neryati, 45, warga Pekayon, Bekasi yang terjebak macet selepas pintu tol Ciawi mengaku tertolong dengan menjamurnya WC Umum ini. "Sebab kalau menunggu sampai jalan lancar atau toilet umum yang ada di Puncak lama juga, belum kalau terjebak one way," ungkapnya usai menggunakan jasa toilet umum di tepi jalan tol itu.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)