Pelaku Penusukan Anggota TNI Diduga Mabuk
A
A
A
DEPOK - Pelaku penusukan terhadap anggota TNI AD dari kesatuan Yon Arhanud 1/Kostrad diduga sedang dalam pengaruh minuman keras (miras). Pelaku yang diketahui bernama Ade dan Diki diketahui habis menenggak miras saat penusukan terjadi.
"Untuk sementara diduga kedua pelaku melakukan aksinya karena pengaruh minuman keras. Selain itu, pemicunya Ade nyaris ditabrak sepeda motor yang ditumpangi korban sehingga terjadi percekcokan," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Didik Purwanto, Kamis (31/7/2014).
Antara pelaku dan korban terjadi percekcokan. Hingga akhirnya, Diki datang dan menambah parah situasi yang berujung ke perkelahian hingga berujung penusukan. Namun satu pelaku sudah berhasil diamankan, dan satu orang lagi masih buron.
"Satu pelaku berhasil kami bekuk dalam usahanya melarikan diri. Sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran kami," kata Didik.
Menurutnya, usai menganiaya kedua anggota TNI AD itu hingga tersungkur, kedua pelaku kabur melarikan diri. "Dan satu pelaku kami bekuk dalam pelariannya di Sukabumi," katanya.
Pihaknya masih memeriksa pelaku secara intensif untuk mengetahui motif utama dan motif lainnya. "Serta untuk mengungkap satu pelaku lain yang buron," ujarnya.
"Untuk sementara diduga kedua pelaku melakukan aksinya karena pengaruh minuman keras. Selain itu, pemicunya Ade nyaris ditabrak sepeda motor yang ditumpangi korban sehingga terjadi percekcokan," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Didik Purwanto, Kamis (31/7/2014).
Antara pelaku dan korban terjadi percekcokan. Hingga akhirnya, Diki datang dan menambah parah situasi yang berujung ke perkelahian hingga berujung penusukan. Namun satu pelaku sudah berhasil diamankan, dan satu orang lagi masih buron.
"Satu pelaku berhasil kami bekuk dalam usahanya melarikan diri. Sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran kami," kata Didik.
Menurutnya, usai menganiaya kedua anggota TNI AD itu hingga tersungkur, kedua pelaku kabur melarikan diri. "Dan satu pelaku kami bekuk dalam pelariannya di Sukabumi," katanya.
Pihaknya masih memeriksa pelaku secara intensif untuk mengetahui motif utama dan motif lainnya. "Serta untuk mengungkap satu pelaku lain yang buron," ujarnya.
(mhd)