Korban Tewas Miras Oplosan Bertambah
A
A
A
DEPOK - Korban tewas akibat minuman keras (miras) oplosan di Depok bertambah satu orang. Secara keseluruhan korban yang meregang nyawa akibat minuman haram itu mencapai tiga orang.
"Satu korban tewas tadi pukul 15.00 WIB, setelah menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Kapolresta Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah, Rabu (30/7/2014).
Subarkah menuturkan dari hasil penyelidikan polisi, diduga mereka membeli miras dari kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Namun polisi masih mendalami kandungan di dalam miras tersebut.
"Kami menyelidiki sampai Jakarta, dan tentu kami teliti kandungan miras tersebut, tetapi keluarga korban menolak di autopsi dan langsung dimakamkan, kami tengah memeriksa saksi - saksi," jelasnya.
Salah seorang kerabat dari korban, Saifuddin menuturkan menyerahkan kasus tersebut kepada polisi. Ia bahkan menuntut agar pengedar miras tersebut ditutup dan dipenjara lantaran telah membahayakan nyawa orang lain.
"Saya malah lebih senang diusut tuntas, jangan - jangan kadaluarsa, atau dioplos pakai kandungan apa kita enggak tahu, ditangkap saja semuanya jangan sampai seperti keponakan saya nasibnya," tukasnya.
"Satu korban tewas tadi pukul 15.00 WIB, setelah menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Kapolresta Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah, Rabu (30/7/2014).
Subarkah menuturkan dari hasil penyelidikan polisi, diduga mereka membeli miras dari kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Namun polisi masih mendalami kandungan di dalam miras tersebut.
"Kami menyelidiki sampai Jakarta, dan tentu kami teliti kandungan miras tersebut, tetapi keluarga korban menolak di autopsi dan langsung dimakamkan, kami tengah memeriksa saksi - saksi," jelasnya.
Salah seorang kerabat dari korban, Saifuddin menuturkan menyerahkan kasus tersebut kepada polisi. Ia bahkan menuntut agar pengedar miras tersebut ditutup dan dipenjara lantaran telah membahayakan nyawa orang lain.
"Saya malah lebih senang diusut tuntas, jangan - jangan kadaluarsa, atau dioplos pakai kandungan apa kita enggak tahu, ditangkap saja semuanya jangan sampai seperti keponakan saya nasibnya," tukasnya.
(whb)