Manusia Gerobak Dinilai Tahu Momentum

Sabtu, 19 Juli 2014 - 02:34 WIB
Manusia Gerobak Dinilai Tahu Momentum
Manusia Gerobak Dinilai Tahu Momentum
A A A
JAKARTA - Jelang Lebaran dari tahun ke tahun permasalahan manusia gerobak seakan tidak ada habisnya. Bahkan, mereka tahu betul momentum yang tepat untuk warga kota bersedekah.

Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda mengatakan, biasanya manusia gerobak itu membawa keluarganya untuk mebuat orang lain simpati, dan memberikan mereka uang.

"Warga kota sedang bermurah hati dengan sedekah dan zakatnya. Manusia gerobak biasanya mangkal di pinggir pinggir jalan dengan membawa full keluarganya," kata Huda melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Jumat 18 Juli 2014 malam.

Huda menjelaskan, ayahnya membawa gerobak diisi istri dan anak-anaknya. Yang mengherankan, kata dia, anaknya rata-rata di atas tiga orang dan masih kecil dengan usia sebaya.

"Sebagian masyarakat ada yang simpatik dengan memberi sebagian rizkinya, tapi ada juga yang merasa keberdaan mereka hanyalah modus saja. Manusia gerobak sebenarnya sebagian besar berasal dari para pemulung," pungkasnya.

Meski demikian, Huda menilai, pemulung jauh lebih baik ketimbang manusia gerobak.

"Kalau profesi pemulung sih tidak masalah bahkan membantu warga kota dalam kebersihan dan mereka bekerja keras. Berbeda dengan manusia gerobak yang hanya menengadahkan tangan di pinggir jalan," tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5101 seconds (0.1#10.140)