Pembuatan Dodol Betawi Disajikan Secara Live di PRJ Monas

Rabu, 11 Juni 2014 - 22:57 WIB
Pembuatan Dodol Betawi...
Pembuatan Dodol Betawi Disajikan Secara Live di PRJ Monas
A A A
JAKARTA - Pekan Raya Jakarta (PRJ) Monas tidak hanya menyediakan kebudayaan khas dan makanan Betawi siap saji. Tapi juga menyiapkan pembuatan makanan secara langsung di lokasi pesta rakyat itu, salah satunya dodol Betawi.

Meski tidak seperti biasanya, pemasakan dodol Betawi yang menggunakan kayu dan membutuhkan waktu cukup lama dalam proses pembuatannya. Dodol Betawi yang langsung dibuat di area PRJ Monas ini menggunakan gas tiga kilo gram.

Pembutan dodol betawi yang pada umumnya menggunakan bahan baku seperti ketan, gula merah, gula pasir dan santan yang dimasak di atas tungku dengan kayu bakar selama kurang lebih delapan jam. Biasanya dodol betawi hanya memiliki tiga rasa seperti ketan putih, ketan hitam dan durian.

Bang Rizal, salah seorang pemilik home industri dodol Betawi mengatakan, pihaknya membuat dodol rasa durian. Dia juga mengaku senang bisa menunjukkan pembuatan dodol Betawi secara langsung di PRJ Monas, meski ada perbedaan dalam pembuatannya.

"Bahan baku yang digunakan tetap sama, cuma yang membedakan kita menggunakan gas bukan kayu bakar, dan rasa tetap sama enak," kata Rizal saat ditemui Sindonews di lokasi pembuatan dodol Betawi, PRJ Monas, Rabu (11/6/2014) malam.

Rizal juga mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pembuatan dodol khas Betawi itu. Karena, dodol yang disediakan itu langsung dari tungku dan adonannya juga fresh.

Dia juga menjelaskan, pihaknya membuat dodol Betawi itu menggunakan gula merah 10 kilo, ketan putih, gula pasir, santen kelapa, garem secukupnya. Dia juga menambahkan, dalam pembuatan dodol itu harus terus diaduk.

"Itu untuk satu kuali, kecepatan mengolah diaduk menggunakan kayu dilapisi dengan tapal dari stenlist agak tebal," bebernya.

Rizal mengakui, dirinya mempunyai pabrik pembuatan dodol Betawi yang target penjualannya di wilayah Jakarta Utara, Barat, Pusat. Dodol dibandrol dengan harga satu kilo Rp50.000, dan setengah kilo Rp25.000.

"Dengan berbagai rasa, dodol original, original wijen, dodol ketan hitam, wajik ketan dan durian," ujarnya.

Hj Roisdiana, salah seorang pembeli mengatakan, dirinya penasaran dengan pembuatan dodol yang biasanya lama, tapi digelar secara langsung di PRJ Monas. Meski menunggu lama, tapi dirinya merasa senang bisa melihat dan merasakan langsung dodol Betawi itu.

"Lumayan (lam), buat menarik warga Betawi, saya datang untuk beli dodol.
Rasanya Betawi benar, wajar setahun sekali," tuturnya.

Bahkan, warga Kalideres, Jakarta Barat ini mengatakan, dirinya sudah mencicipi dodol Betawi. Saat mencoba dodol tersebut, dia mengatakan, seolah mengingat masa dahulu.

"Dengan melihat pembuatannya dan mencicipi rasanya, seolah kembali (ke) zaman dahulu," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)