Ahok Ingin Monorel Diganti LRT
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, sempat mengadakan pertemuan dengan pengelola gedung yang ada di Jakarta. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas wacana pembangunan jalur monorel di Ibu Kota Jakarta.
Akan tetapi, pria yang biasa disapa Ahok ini mengatakan, dari pertemuan itu, para pengelola gedung menyarankan wacana pembangunan monorel diganti dengan Light Rapid Transit (LRT) yang sekarang tengah digunakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Model LRT ini unggulnya karena naik bisa, turun bisa, nekuk pendem juga bisa. Jadi kalau dari Plaza Indonesia mau langsung berhenti lagi di Grand Indonesia juga bisa. Jadi rutenya itu jaraknya pendek-pendek bukan kaya kereta biasa yang mesti kenceng," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Selain kemudahan itu, Ahok mengaku, transportasi LRT memiliki biaya perawatan yang lebih murah ketimbang monorel. Dengan keuntungan pengelola gedung sudah memberikan sinyal tertarik untuk rencana ini.
"Saya minta PT MRT dan Pembangunan Jaya mulai hitung. Kita sudah ketemu pihak swasta. Jadi kita kasih mereka hak udara (hak menggunakan area udara di ruang publik). Nah nanti mereka kasih uang buat pembangunan ini (LRT)," bebernya.
Akan tetapi, pria yang biasa disapa Ahok ini mengatakan, dari pertemuan itu, para pengelola gedung menyarankan wacana pembangunan monorel diganti dengan Light Rapid Transit (LRT) yang sekarang tengah digunakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Model LRT ini unggulnya karena naik bisa, turun bisa, nekuk pendem juga bisa. Jadi kalau dari Plaza Indonesia mau langsung berhenti lagi di Grand Indonesia juga bisa. Jadi rutenya itu jaraknya pendek-pendek bukan kaya kereta biasa yang mesti kenceng," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Selain kemudahan itu, Ahok mengaku, transportasi LRT memiliki biaya perawatan yang lebih murah ketimbang monorel. Dengan keuntungan pengelola gedung sudah memberikan sinyal tertarik untuk rencana ini.
"Saya minta PT MRT dan Pembangunan Jaya mulai hitung. Kita sudah ketemu pihak swasta. Jadi kita kasih mereka hak udara (hak menggunakan area udara di ruang publik). Nah nanti mereka kasih uang buat pembangunan ini (LRT)," bebernya.
(mhd)