Hasil autopsi jenazah Renggo, lambung pecah

Selasa, 06 Mei 2014 - 12:42 WIB
Hasil autopsi jenazah...
Hasil autopsi jenazah Renggo, lambung pecah
A A A
Sindonews.com - Berdasarkan hasil autopsi jenazah Renggo Kadafi yang dilakukan kemarin, terdapat sejumlah luka lebam di tubuh korban. Lambung korban juga mengalami pecah, namun polisi berlum menyimpulkan penyebab kematian korban.

"Hasil autopsi ditemukan banyak luka memar di tubuhnya. Selain itu, lambungnya juga pecah. Tapi hasil ini belum final, belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni kepada wartawan, Selasa (6/5/2014).

Mulyadi pun mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam. Polisi menduga penganiayaan yang dilakukan SY tidak seorang diri.

"Minggu 4 Mei malam, SY sendiri sudah kami periksa. Tidak terutup kemungkinan rekan lainnya akan ikut diperiksa," tuturnya.

Mulyadi pun menegaskan, jika nantinya terbukti ada unsur pidana yang dilakukan SY, Pasal 80 ayat 3 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlidungan Anak akan digunakan untuk menjerat anak tersebut. "Ancaman hukumannya 10 tahun," tegasnya.

Kakak Tiri sekaligus Ibu Asuh Renggo, Yessy Puspa Dewi (31) menceritakan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Renggo sempat menceritakan penyiksaan yang menimpa dirinya.

Renggo mengaku dipukul dan ditendang secara bertubi-tubi oleh tiga orang kakak kelasnya, setelah menjatuhkan jajanan SY secara tidak sengaja.

"Kejadinya kan Senin 28 April lalu. Setelah kejadian pemukulan, anak saya ini enggak mau cerita kalau dia habis dipukulin. Tapi saya curiga kok dia mengeluh sakit dibagian lambungnya," ujar Yesi, saat ditemui dikediamanya.

Yesi melanjutkan, usai pristiwa pemukulan tersebut, Renggo pun tidak mau berangkat ke sekolah karena mengeluh sakit di bagian lambung dan sering muntah-muntah.

Sesaat sebelum meninggal, Renggo mengalami kejang-kejang dan dari mulutnya mengeluarkan darah segar. Keluarga langsung membawa Renggo ke RS Polri untuk mendapat perawatan, namun sayang, nyawanya tak tertolong.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)