Renggo tewas akibat pendarahan di selaput otak
A
A
A
Sindonews.com - Renggo Kadapi (11), korban penganiayaan kakak kelasnya tewas karena mengalami pendarahan di selaput otaknya. Namun, penyidik masih harus menunggu hasil autopsi untuk memastikan kematian bocah kelas V SD itu.
"Ada pendarahan di selaput otak korban," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/5/2014).
Sementara berdasarkan pengakuan salah seorang teman sekelas Renggo, Ar (11), pelaku memukuli korban di bagian perut sebanyak dua kali, dan menendang.
"Perutnya (Renggo) dipukuli dua kali. Terus Renggo lari sampai ke depan papan tulis, dikejar, habis itu ditendang belakangnya (pinggul)," bebernya.
Sedangkan menurut teman Renggo yang lainnya, Fh, mengatakan korban juga dipukul. Tapi dia tidak mengetahui, apakah pemukulan itu menggunakan benda tumpul atau tangan kosong. Karena, Renggo hanya merasakan sakit di bagian perutnya.
Yesy Puspadewi (31), mengatakan berdasarkan keterangan dokter RS Kramat Jati, Jakarta Timur, saat memeriksa Renggo, adiknya itu mengalami luka lebam di bagian tubuhnya akibat dipukul pakai benda tumpul.
Dikatakan Yesy, peristiwa yang menimpa adiknya itu terjadi di ruang kelas V pada hari Senin 28 April lalu. Saat itu Renggo sedang berjalan di halaman sekolah di jam istirahat.
Baca:
Proses hukum penganiaya Renggo tergantung keluarga
"Ada pendarahan di selaput otak korban," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/5/2014).
Sementara berdasarkan pengakuan salah seorang teman sekelas Renggo, Ar (11), pelaku memukuli korban di bagian perut sebanyak dua kali, dan menendang.
"Perutnya (Renggo) dipukuli dua kali. Terus Renggo lari sampai ke depan papan tulis, dikejar, habis itu ditendang belakangnya (pinggul)," bebernya.
Sedangkan menurut teman Renggo yang lainnya, Fh, mengatakan korban juga dipukul. Tapi dia tidak mengetahui, apakah pemukulan itu menggunakan benda tumpul atau tangan kosong. Karena, Renggo hanya merasakan sakit di bagian perutnya.
Yesy Puspadewi (31), mengatakan berdasarkan keterangan dokter RS Kramat Jati, Jakarta Timur, saat memeriksa Renggo, adiknya itu mengalami luka lebam di bagian tubuhnya akibat dipukul pakai benda tumpul.
Dikatakan Yesy, peristiwa yang menimpa adiknya itu terjadi di ruang kelas V pada hari Senin 28 April lalu. Saat itu Renggo sedang berjalan di halaman sekolah di jam istirahat.
Baca:
Proses hukum penganiaya Renggo tergantung keluarga
(mhd)