Genangan di Kampung Apung mulai dikuras
A
A
A
Sindonews.com - Proyek penataan Kampung Teko (Kampung Apung) mendekati rampung. Sampah yang menutupi seluruh permukaan air sekira empat hektare tersebut kini telah diangkut.
Berdasarkan pantauan, genangan air di pemukiman Kampung Apung selama 24 tahun yang ditutupi sampah kini terlihat bersih tak ubahnya seperti waduk.
Sejumlah petugas PU Air pun kini tengah mencoba mengeringkan air yang menutupi 3.810 makam.
Tokoh masyarakat Kampung Apung, Juhri (55) mengatakan selama 24 tahun terapung, baru kali ini dirinya melihat pengerjaan Kampung Apung yang benar-benar serius.
"Sudah puluhan kali kami dijanjikan akan ditata, baru kali ini kami melihat pengerjaannya serius, meski baru sebatas pembenahan sampah," kata Juhri di lokasi, Kamis (24/4/2014).
Juhri menjelaskan, pihaknya bersama sejumlah warga lainnya siap mengawal dan membantu proses penataan kampung kelahirannya tersebut.
Kasie Pemeliharaan Sudin PU Tata Air Jakarta Barat, Amir Pangharibuan mengatakan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan proses pengeringan setelah berhasil mengeruk 480 ton sampah selama sebulan terakhir belakangan ini.
"Kami saat ini sedang mempercepat proses pengerjaan saluran air di Jalan Kapuk Raya, yang akan bermuara ke Kali Cengkareng Drain," ujarnya.
Setelah rampung pengerjaan saluran air tersebut, kata Amir pihaknya akan memasang pompa berkapasitas 1.000 liter/detik di kampung Apung dan dialirkan melalui saluran air Kapuk Raya tersebut.
Dia pun menargetkan pengeringan akan rampung dalam dua-tiga bulan kedepan. Lamanya proses pengeringan, lanjut Amir lantaran proses pengeringan itu dilakukan secara bertahap.
"Jadi kalau sudah setengahnya air dibuang, kami akan kembali membersihkan gulma-gulma endapan lumpur agar tidak masuk ke dalam pompa. Setelah itu baru kami sedot kembali," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, genangan air di pemukiman Kampung Apung selama 24 tahun yang ditutupi sampah kini terlihat bersih tak ubahnya seperti waduk.
Sejumlah petugas PU Air pun kini tengah mencoba mengeringkan air yang menutupi 3.810 makam.
Tokoh masyarakat Kampung Apung, Juhri (55) mengatakan selama 24 tahun terapung, baru kali ini dirinya melihat pengerjaan Kampung Apung yang benar-benar serius.
"Sudah puluhan kali kami dijanjikan akan ditata, baru kali ini kami melihat pengerjaannya serius, meski baru sebatas pembenahan sampah," kata Juhri di lokasi, Kamis (24/4/2014).
Juhri menjelaskan, pihaknya bersama sejumlah warga lainnya siap mengawal dan membantu proses penataan kampung kelahirannya tersebut.
Kasie Pemeliharaan Sudin PU Tata Air Jakarta Barat, Amir Pangharibuan mengatakan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan proses pengeringan setelah berhasil mengeruk 480 ton sampah selama sebulan terakhir belakangan ini.
"Kami saat ini sedang mempercepat proses pengerjaan saluran air di Jalan Kapuk Raya, yang akan bermuara ke Kali Cengkareng Drain," ujarnya.
Setelah rampung pengerjaan saluran air tersebut, kata Amir pihaknya akan memasang pompa berkapasitas 1.000 liter/detik di kampung Apung dan dialirkan melalui saluran air Kapuk Raya tersebut.
Dia pun menargetkan pengeringan akan rampung dalam dua-tiga bulan kedepan. Lamanya proses pengeringan, lanjut Amir lantaran proses pengeringan itu dilakukan secara bertahap.
"Jadi kalau sudah setengahnya air dibuang, kami akan kembali membersihkan gulma-gulma endapan lumpur agar tidak masuk ke dalam pompa. Setelah itu baru kami sedot kembali," jelasnya.
(ysw)