Izin reklame di DKI bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Tumbangnya reklame raksasa di Kawasan Slipi, Jakarta Barat kemarin menjadi bukti jika manajeemen reklame di Jakarta ini bermasalah. Bahkan mulai dari pajak hingga perizinan itu menimbulkan masalah.
"Izin reklame hingga struktur semua itu bermasalah. Pasang juga bermasalah. Reklame, billboard di DKI itu masalah paling besar," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Rabu (23/4/2014).
Ahok menambahkan bahwa pemasangan reklame tersebut banyak yang tidak menemukan kesesuaian. Banyak para pemasang reklame yang membuat kontruksi tidak sesuai dengan median reklame.
"Sudah hilang pajak banyak, tidak sesuai juga, konstruksinya juga tidak sesuai" ujarnya.
Ahok menambahkan bahwa pelanggaran pemasangan atau prosedur reklame ini dapat dipidanakan namun Ahok mengaku Pemprov DKI bingung.
"Harusnya bisa dipidana secara hukum namun untuk ini tanggung jawabnya siapa, enggak jelas semua," ujarnya.
Ahok mengatakan seharusnya jika izin reklame ini disambung maka harus ada audit konstruksi.
"Saya suruh minta P2B cek (audit konstruksi) kalau misalnya ditemukan kesalahan ya harus ada sanksi," paparnya.
Baca juga:
Reklame raksasa tumbang disapu angin kencang
"Izin reklame hingga struktur semua itu bermasalah. Pasang juga bermasalah. Reklame, billboard di DKI itu masalah paling besar," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Rabu (23/4/2014).
Ahok menambahkan bahwa pemasangan reklame tersebut banyak yang tidak menemukan kesesuaian. Banyak para pemasang reklame yang membuat kontruksi tidak sesuai dengan median reklame.
"Sudah hilang pajak banyak, tidak sesuai juga, konstruksinya juga tidak sesuai" ujarnya.
Ahok menambahkan bahwa pelanggaran pemasangan atau prosedur reklame ini dapat dipidanakan namun Ahok mengaku Pemprov DKI bingung.
"Harusnya bisa dipidana secara hukum namun untuk ini tanggung jawabnya siapa, enggak jelas semua," ujarnya.
Ahok mengatakan seharusnya jika izin reklame ini disambung maka harus ada audit konstruksi.
"Saya suruh minta P2B cek (audit konstruksi) kalau misalnya ditemukan kesalahan ya harus ada sanksi," paparnya.
Baca juga:
Reklame raksasa tumbang disapu angin kencang
(ysw)