'Monorel batal itu bagus'
A
A
A
Sindonews.com - Wacana dibatalkannya proyek monorel semakin kencang setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan PT Jakarta Monorel yang tak kunjung menyelesaikan perjanjiannya. Ditambah, ada metro kapsul yang dinilai mampu menyaingi monorel.
Bahkan, pengamat transportasi Darmaningtyas sepakat dengan Ahok yang akan membatalkan proyek monorel. "Monorel batal ya bagus itu, fokus dahulu deh sama bus transjakarta," katanya di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).
Dia mengatakan, ketidak setujuannya dengan proyek monorel yang terlalu besar memakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI. "Sejak dahulu saya tidak setuju, terlalu mahal investasi dan operasionalnya," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin proyek pekerjaan monorel dihentikan. Pasalnya, hingga kii PT Jakarta Monorail belum menuntaskan perjanjiannya dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau saya pribadi sih maunya batal saja," kata pria yang bisasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 2 April 2014.
Namun, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat banyak soal keputusan tersebut. Sebab, hal itu ada di tangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Tanya saja Pak Gubernur (Jokowi), tapi tidak tahu mungkin Pak Gubernur kasih kelonggaran lagi. Kan Pak Gubernur lebih baik (dari saya), " kata Ahok.
Bahkan, pengamat transportasi Darmaningtyas sepakat dengan Ahok yang akan membatalkan proyek monorel. "Monorel batal ya bagus itu, fokus dahulu deh sama bus transjakarta," katanya di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).
Dia mengatakan, ketidak setujuannya dengan proyek monorel yang terlalu besar memakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI. "Sejak dahulu saya tidak setuju, terlalu mahal investasi dan operasionalnya," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin proyek pekerjaan monorel dihentikan. Pasalnya, hingga kii PT Jakarta Monorail belum menuntaskan perjanjiannya dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau saya pribadi sih maunya batal saja," kata pria yang bisasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 2 April 2014.
Namun, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat banyak soal keputusan tersebut. Sebab, hal itu ada di tangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Tanya saja Pak Gubernur (Jokowi), tapi tidak tahu mungkin Pak Gubernur kasih kelonggaran lagi. Kan Pak Gubernur lebih baik (dari saya), " kata Ahok.
(mhd)