Harga tanah mahal, DKI batal buat waduk di PIK
A
A
A
Sindonews.com - Rencana Pemerintah Provinsi DKI membangun waduk sebagai tampungan air di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dibatalkan karena tak mampu memebebaskan lahan.
Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengaku berencana membangun waduk seluas 30 hektare di PIK sebagai wadah tampungan air. Pembangunan waduk tersebut digagas guna membebaskan warga di Kamal Muara, Daan Mogot, dan Kedoya dari banjir.
"Kami memang sedang nego beli tanah seluas 30 hektare di PIK sebagai wadah tampungan air hujan agar banjir di Daan Mogot dan Kedoya akan selesai," katanya di Balai Kota, Selasa (11/2/2014).
Menurut Ahok, rencana tersebut terpaksa diurungkan lantaran mahalnya harga tanah di kawasan PIK yang mencapai Rp20 juta permeter. Bila dipaksakan, Pemprov DKI harus merogoh kocek Rp60 triliun sebagai kompensasi ganti rugi 30 hektare lahan warga.
"APBD kami saja tahun ini Rp72 triliun. Bisa-bisa habis APBD kalau cuma digunakan untuk beli tanah disitu," alasannya.
Sebagai alternatif lain, lanjut Ahok, Pemprov DKI memilih membangun waduk di Kali Tunjungan, Kamal Muara, Jakarta Utara. Tetapi sebelum itu, pihaknya perlu membangun sheetpile lebih terlebih dahulu untuk mencegah banjir di wilayah tersebut.
Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengaku berencana membangun waduk seluas 30 hektare di PIK sebagai wadah tampungan air. Pembangunan waduk tersebut digagas guna membebaskan warga di Kamal Muara, Daan Mogot, dan Kedoya dari banjir.
"Kami memang sedang nego beli tanah seluas 30 hektare di PIK sebagai wadah tampungan air hujan agar banjir di Daan Mogot dan Kedoya akan selesai," katanya di Balai Kota, Selasa (11/2/2014).
Menurut Ahok, rencana tersebut terpaksa diurungkan lantaran mahalnya harga tanah di kawasan PIK yang mencapai Rp20 juta permeter. Bila dipaksakan, Pemprov DKI harus merogoh kocek Rp60 triliun sebagai kompensasi ganti rugi 30 hektare lahan warga.
"APBD kami saja tahun ini Rp72 triliun. Bisa-bisa habis APBD kalau cuma digunakan untuk beli tanah disitu," alasannya.
Sebagai alternatif lain, lanjut Ahok, Pemprov DKI memilih membangun waduk di Kali Tunjungan, Kamal Muara, Jakarta Utara. Tetapi sebelum itu, pihaknya perlu membangun sheetpile lebih terlebih dahulu untuk mencegah banjir di wilayah tersebut.
(ysw)