Jakarta dikepung genangan, hanya Timur yang nihil
Jakarta dikepung genangan, hanya Timur yang nihil
A
A
A
Sindonews.com - Hujan yang mengguyur ibu kota sejak Senin 3 Februari malam hingga pagi tadi membuat kemacetan yang cukup parah di Jakarta. Kemacetan tersebut dikarenakan adanya genangan dibeberapa ruas jalan.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan, akibat genangan itu, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas seperti kebijakan contra flow di Jalan Raya Grogol atau tepat di depan Universitas Taruma Negara yang tidak bisa dilewati maka dilakukan kebijakan lawan arus untuk kendaraan yang lewat menuju Slipi.
Sedangkan di Jakarta Timur terjadi lawan arus di wilayah Kampung Melayu. Karena jalur reguler tertutup pengungsi. "Kami kerahkan seluruh personel terutama dikawasan rawan untuk mengurai kemacetan," katanya.
Dia melanjutkan, dari data yang dimiliki oleh Ditlantas Polda Metro Jaya genangan terjadi di lima wilayah di antaranya sebagai berikut:
Jakarta Pusat
- Jalan Letjend Suprapto jalur lambat 20 cm, Jalan A yani depan Gudang Garam Jalur Lambat 20-25 Cm, Jalan Gunung Sahari 15 Cm, Pemukiman Petamburan 10-40 cm.
Jakarta Utara
- Jalan Kapuk Muara 20-30 cm panjang 1 Km, Jalan Gn Sahari Mangga 2 - Traffic light Bintang Mas 20-30 cm, Jalan Lodan depan SPBU Alexis 15-20 cm, Kampung Bandan 15-20 cm, RE Martadinata Depan Terminal bus Priuk 10-15 cm, JalanBaru Ancol Depan Pengadilan 10-20 cm, Kramat Raya Koja 20-30 cm panjang 1 KM, Raya Cacing depan Kebun Baru 10-15 cm, Boulevard Barat Depan Lotte Mart 20-25 cm, Pintu 3 Pegangsaan 15-20 cm, Jalan Yos Sudarso Depan AHM 20-30 Cm.
Jakarta Barat
- Depan citraland 40 cm, Trisakti 40 cm, Daan Mogot Depan Samsat 30 cm, Daan Mogot depan SPBU 40 cm, Jembatan Gantung 40 cm, Jalan Panjang MC Donald 30 cm, Jalan TB Angke 40 Cm, Latumenten 20 cm, Pasar Patra Kebon Jeruk 50 cm, traffic light Ringroad Puri 30 cm.
Jakarta Selatan
- Kelurahan Petogokan 50 cm, Jalan Abd Syafei 15 cm, Pasar Jagal 80 cm, Jalan Bank 25 Cm.
"Kalau Jakarta Timur nihil genangan, totalnya ada 29 titik genangan," katanya.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan, akibat genangan itu, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas seperti kebijakan contra flow di Jalan Raya Grogol atau tepat di depan Universitas Taruma Negara yang tidak bisa dilewati maka dilakukan kebijakan lawan arus untuk kendaraan yang lewat menuju Slipi.
Sedangkan di Jakarta Timur terjadi lawan arus di wilayah Kampung Melayu. Karena jalur reguler tertutup pengungsi. "Kami kerahkan seluruh personel terutama dikawasan rawan untuk mengurai kemacetan," katanya.
Dia melanjutkan, dari data yang dimiliki oleh Ditlantas Polda Metro Jaya genangan terjadi di lima wilayah di antaranya sebagai berikut:
Jakarta Pusat
- Jalan Letjend Suprapto jalur lambat 20 cm, Jalan A yani depan Gudang Garam Jalur Lambat 20-25 Cm, Jalan Gunung Sahari 15 Cm, Pemukiman Petamburan 10-40 cm.
Jakarta Utara
- Jalan Kapuk Muara 20-30 cm panjang 1 Km, Jalan Gn Sahari Mangga 2 - Traffic light Bintang Mas 20-30 cm, Jalan Lodan depan SPBU Alexis 15-20 cm, Kampung Bandan 15-20 cm, RE Martadinata Depan Terminal bus Priuk 10-15 cm, JalanBaru Ancol Depan Pengadilan 10-20 cm, Kramat Raya Koja 20-30 cm panjang 1 KM, Raya Cacing depan Kebun Baru 10-15 cm, Boulevard Barat Depan Lotte Mart 20-25 cm, Pintu 3 Pegangsaan 15-20 cm, Jalan Yos Sudarso Depan AHM 20-30 Cm.
Jakarta Barat
- Depan citraland 40 cm, Trisakti 40 cm, Daan Mogot Depan Samsat 30 cm, Daan Mogot depan SPBU 40 cm, Jembatan Gantung 40 cm, Jalan Panjang MC Donald 30 cm, Jalan TB Angke 40 Cm, Latumenten 20 cm, Pasar Patra Kebon Jeruk 50 cm, traffic light Ringroad Puri 30 cm.
Jakarta Selatan
- Kelurahan Petogokan 50 cm, Jalan Abd Syafei 15 cm, Pasar Jagal 80 cm, Jalan Bank 25 Cm.
"Kalau Jakarta Timur nihil genangan, totalnya ada 29 titik genangan," katanya.
(mhd)
Explore More