Bangun waduk, pemerintah diingatkan dampaknya
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah membangun dua waduk di Bogor, Jawa Barat, sudah mulai dijalankan. Lahan di Desa Cipayung Datar dan Sukamahi akan dijadikan dua waduk raksasa untuk menampung jutaan kubik air dari Ciliwung.
Luas lahan di Desa Cipayung Datar 107 hektar dengan penghuni sebanyak 175 KK akan dijadikan Waduk Ciawi. Sementara lahan seluas 24,8 hektar di Desa Sukamahi akan diubah menjadi Waduk Sukamahi.
"Keberadaan waduk yang akan dibangun ini sangat strategis dan penting untuk mengendalikan aliran Sungai Ciliwung yang selama ini melalui Katulampa langsung ke Jakarta," kata mantan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Soleh Solahuddin, Jumat 31 Januari 2014.
Kendati demikian, kata dia, pemerintah harus menyamakan tujuannya terlebih dahulu kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman. Maka itu, pemerintah harus melakukan sosialisasi ke pada masyarakat.
"Sosialisasi rencana dan tahapan pembangunan dari pemerintah harus terus dijalankan agar tidak terjadi mis-komunikasi dan masyarakat juga bisa ikut memantau jalannya pembangunan kedua waduk ini," katanya.
Dia mengakui, pemindahan penduduk dalam jumlah besar secara bersamaan juga akan mengakibatkan munculnya dampak-dampak sosial. Maka itu, pemerintah harus mampu mengantisipasi kondisi tersebut.
"Efek sosial yang ditimbulkan akibat relokasi besar-besaran juga harus dipertimbangkan. Warga jangan lantas ditinggalkan begitu saja. Pemerintah dan warga harus berdampingan dan pemerintah terus menerus beri pembinaan kepada warga," ujar mantan Menteri Pertanian era presiden BJ Habibie ini.
Menurutnya, proses pembangunan fisik maupun relokasi warga dan pencegahan dampak buruk secara sosial yang mungkin timbul harus dipertimbangkan terlebih dulu secara matang. "Sehingga semuanya mesti ditindak lanjuti secara komprehensif dan jangan setengah-setengah," paparnya.
Dia mengatakan, tujuan pembuatan waduk itu baik dan revitalisasi situ di jakarta bisa berjalan berbarengan.
"Tidak perlu dipertentangkan. Tujuannya baik, untuk mencegah terulangnya bencana dan kerugian di masa yang akan datang," pungkasnya.
Luas lahan di Desa Cipayung Datar 107 hektar dengan penghuni sebanyak 175 KK akan dijadikan Waduk Ciawi. Sementara lahan seluas 24,8 hektar di Desa Sukamahi akan diubah menjadi Waduk Sukamahi.
"Keberadaan waduk yang akan dibangun ini sangat strategis dan penting untuk mengendalikan aliran Sungai Ciliwung yang selama ini melalui Katulampa langsung ke Jakarta," kata mantan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Soleh Solahuddin, Jumat 31 Januari 2014.
Kendati demikian, kata dia, pemerintah harus menyamakan tujuannya terlebih dahulu kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman. Maka itu, pemerintah harus melakukan sosialisasi ke pada masyarakat.
"Sosialisasi rencana dan tahapan pembangunan dari pemerintah harus terus dijalankan agar tidak terjadi mis-komunikasi dan masyarakat juga bisa ikut memantau jalannya pembangunan kedua waduk ini," katanya.
Dia mengakui, pemindahan penduduk dalam jumlah besar secara bersamaan juga akan mengakibatkan munculnya dampak-dampak sosial. Maka itu, pemerintah harus mampu mengantisipasi kondisi tersebut.
"Efek sosial yang ditimbulkan akibat relokasi besar-besaran juga harus dipertimbangkan. Warga jangan lantas ditinggalkan begitu saja. Pemerintah dan warga harus berdampingan dan pemerintah terus menerus beri pembinaan kepada warga," ujar mantan Menteri Pertanian era presiden BJ Habibie ini.
Menurutnya, proses pembangunan fisik maupun relokasi warga dan pencegahan dampak buruk secara sosial yang mungkin timbul harus dipertimbangkan terlebih dulu secara matang. "Sehingga semuanya mesti ditindak lanjuti secara komprehensif dan jangan setengah-setengah," paparnya.
Dia mengatakan, tujuan pembuatan waduk itu baik dan revitalisasi situ di jakarta bisa berjalan berbarengan.
"Tidak perlu dipertentangkan. Tujuannya baik, untuk mencegah terulangnya bencana dan kerugian di masa yang akan datang," pungkasnya.
(mhd)