Polisi akui kesulitan ungkap penembak halte
A
A
A
Sindonews.com - Kasus penembakan Halte Transjakarta Buaran, di Jakarta Timur bukanlah kasus pertama. Polda Metro jaya mengakui kesulitan mengungkap kasus tersebut karena minimnya saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menegaskan, sulitnya mengungkap kasus penembakan sejumlah halte busway karena minimnya saksi, barang bukti, dan rekaman CCTV yang tidak jelas.
"Biasanya, petugas baru mengetahui setelah (TKP) dibersihkan, jadi itu yang menjadi kendala," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/12/2013).
Selain itu, pelaku juga tidak terekam dengan baik karena kualitas CCTV yang jelek bila dalam keadaan gelap. Pasalnya, pelaku selalu melakukan aksi vandalismenya di malam hari.
Menurutnya, petugas tetap melakukan penyelidikan terkait aksi penembakan tersebut. Bahkan, dia menegaskan kalau tertangkap pelaku akan dihukum seberat-beratnya.
"Kalau jumlah hukuman itu ada ditangan hakim, tapi kita pasti rekomendasikan dengan pasal berlapis seperti perusakan dan kepemilikan senjata," tukasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menegaskan, sulitnya mengungkap kasus penembakan sejumlah halte busway karena minimnya saksi, barang bukti, dan rekaman CCTV yang tidak jelas.
"Biasanya, petugas baru mengetahui setelah (TKP) dibersihkan, jadi itu yang menjadi kendala," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/12/2013).
Selain itu, pelaku juga tidak terekam dengan baik karena kualitas CCTV yang jelek bila dalam keadaan gelap. Pasalnya, pelaku selalu melakukan aksi vandalismenya di malam hari.
Menurutnya, petugas tetap melakukan penyelidikan terkait aksi penembakan tersebut. Bahkan, dia menegaskan kalau tertangkap pelaku akan dihukum seberat-beratnya.
"Kalau jumlah hukuman itu ada ditangan hakim, tapi kita pasti rekomendasikan dengan pasal berlapis seperti perusakan dan kepemilikan senjata," tukasnya.
(ysw)