Tahun 2025, Jakarta bisa krisis air bersih
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Tata Air Universitas Indonesia (UI) Firdaus Ali mengungkapkan tak ada satupun sumber air di Jakarta yang layak menjadi sumber air baku. Jika kondisi ini didiamkan, dikhawatirkan tahun 2025 Jakarta akan mengalami krisis air bersih.
Menurut Firdaus, saat ini Jakarta sedang kekurangan air baku yang layak konsumsi. Masalah semakin rumit dengan banjir yang datang setiap saat, mulai rob hingga banjir tahunan.
"Jakarta sudah defisit air baku, tak ada lagi yang bisa kita gantungkan dari Sungai Ciliwung dan Cisadane. Padahal tahun 2025, Jakarta butuh 18 ribu meter kubik," terangnya dalam diskusi publik dengan jajaran Pemkot Depok, Selasa (24/12/2013).
Ia mengungkapkan, selain Jakarta, Depok juga membutuhkan butuh air baku sebanyak 6,7 ribu meter kubik per detik. Semua kebutuhan tersebut, dari mana bisa terpenuhi.
"Jakarta dan Depok kan gantunggkan ke Ciliwung, sementara DAS Ciliwung lagi sakit berat," jelasnya.
Akibatnya, air baku menjadi mahal. Pengambilan air tanah secara masif dan tak diisi lagi membuat penurunan muka tanah Jakarta mencapai 26 cm.
"Justru air tanah Jakarta hanya Depok yang mengisinya," jelasnya.
Menurut Firdaus, saat ini Jakarta sedang kekurangan air baku yang layak konsumsi. Masalah semakin rumit dengan banjir yang datang setiap saat, mulai rob hingga banjir tahunan.
"Jakarta sudah defisit air baku, tak ada lagi yang bisa kita gantungkan dari Sungai Ciliwung dan Cisadane. Padahal tahun 2025, Jakarta butuh 18 ribu meter kubik," terangnya dalam diskusi publik dengan jajaran Pemkot Depok, Selasa (24/12/2013).
Ia mengungkapkan, selain Jakarta, Depok juga membutuhkan butuh air baku sebanyak 6,7 ribu meter kubik per detik. Semua kebutuhan tersebut, dari mana bisa terpenuhi.
"Jakarta dan Depok kan gantunggkan ke Ciliwung, sementara DAS Ciliwung lagi sakit berat," jelasnya.
Akibatnya, air baku menjadi mahal. Pengambilan air tanah secara masif dan tak diisi lagi membuat penurunan muka tanah Jakarta mencapai 26 cm.
"Justru air tanah Jakarta hanya Depok yang mengisinya," jelasnya.
(ysw)