Ini sejumlah hewan yang mati di Ragunan
A
A
A
Sindonews.com - Kasus orangutan yang terlihat 'gantung diri' dan berujung kematian bukanlah kasus pertama hewan mati di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Sepanjang tahun 2013, sejumlah hewan juga ditemukan tewas di kandangnya.
Di antaranya, jerapah yang ditemukan tewas di kandangnya. Namun pengelola TMR berdalih kematian hewan berleher panjang tersebut karena usia tua. Saat tewas pada Mei 2013, jerapah tersebut berumur sekira 27 tahun.
Selang sebulan kemudian, salahsatu koleksi hewan langka juga ditemukan tewas. Kuda nil yang termasuk hewan mamalia ini ditemukan tewas di kandangnya. Lagi-lagi, pengelola TMR berdalih usia tua yang menyebabkan kuda nil tersebut tewas.
Saat tewas, kuda nil tersebut berusia 18 tahun. Kalau ada dihabitat aslinya Kuda nil bisa sampai berusia 20-25 tahun.
Pada November 2013, lagi-lagi TMR kehilangan koleksinya. Tak tanggung-tanggung jumlah hewan yang tewas cukup banyak, yakni 14 ekor kanguru jenis Wallabi abu-abu dari Papua.
Melihat dari luka-luka yang diderita kanguru yang tewas tersebut, diduga digigit angjing liar yang masuk ke kandang kanguru pada malam hari.
Kepala Badan Layanan Umum Daerah Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Bambang Triyono mengatakan, dari hasil pemeriksaan post mortem para dokter hewan Ragunan, kematian kanguru disebabkan adanya sejumlah luka gigitan di sekitar leher, kaki dan perut sehingga terjadi pendarahan serius hingga kematian.
Dia menjelaskan, para anjing pembunuh tersebut diduga milik warga sekitar. "Diduga anjing itu lepas dan menerobos masuk ke kawasan TMR," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis 28 November 2013.
Mendapati belasan kanguru tersebut mati, petugas langsung menyisir ke seluruh kawasan dan berhasil menangkap tiga ekor anjing. "Ketiga anjing itu sekarang berada di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) untuk dilakukan observasi selama 14 hari," tegasnya.
Selain jerapa, kuda nil, kanguru, belum lama ini kita dikejutkan kembali anak orangutan yang tewas 'gantung diri'. Pihak TMR sudah membantahkan jika kematian hewan tersebut karena kelalaian pengelola.
Pihak pengelola hanya mengakui jika hal itu merupakan kecelakaan. Karena aktifnya si anak orangutan itu. Kendati demikian, pihak TMR akan terus memperbaiki pelayanannya untuk masyarakat.
Baca berita terkait:
Digigit anjing, 14 kanguru di Ragunan mati
Orangutan di Ragunan 'gantung-diri'
Diolah dari berbagai sumber.
Di antaranya, jerapah yang ditemukan tewas di kandangnya. Namun pengelola TMR berdalih kematian hewan berleher panjang tersebut karena usia tua. Saat tewas pada Mei 2013, jerapah tersebut berumur sekira 27 tahun.
Selang sebulan kemudian, salahsatu koleksi hewan langka juga ditemukan tewas. Kuda nil yang termasuk hewan mamalia ini ditemukan tewas di kandangnya. Lagi-lagi, pengelola TMR berdalih usia tua yang menyebabkan kuda nil tersebut tewas.
Saat tewas, kuda nil tersebut berusia 18 tahun. Kalau ada dihabitat aslinya Kuda nil bisa sampai berusia 20-25 tahun.
Pada November 2013, lagi-lagi TMR kehilangan koleksinya. Tak tanggung-tanggung jumlah hewan yang tewas cukup banyak, yakni 14 ekor kanguru jenis Wallabi abu-abu dari Papua.
Melihat dari luka-luka yang diderita kanguru yang tewas tersebut, diduga digigit angjing liar yang masuk ke kandang kanguru pada malam hari.
Kepala Badan Layanan Umum Daerah Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Bambang Triyono mengatakan, dari hasil pemeriksaan post mortem para dokter hewan Ragunan, kematian kanguru disebabkan adanya sejumlah luka gigitan di sekitar leher, kaki dan perut sehingga terjadi pendarahan serius hingga kematian.
Dia menjelaskan, para anjing pembunuh tersebut diduga milik warga sekitar. "Diduga anjing itu lepas dan menerobos masuk ke kawasan TMR," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis 28 November 2013.
Mendapati belasan kanguru tersebut mati, petugas langsung menyisir ke seluruh kawasan dan berhasil menangkap tiga ekor anjing. "Ketiga anjing itu sekarang berada di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) untuk dilakukan observasi selama 14 hari," tegasnya.
Selain jerapa, kuda nil, kanguru, belum lama ini kita dikejutkan kembali anak orangutan yang tewas 'gantung diri'. Pihak TMR sudah membantahkan jika kematian hewan tersebut karena kelalaian pengelola.
Pihak pengelola hanya mengakui jika hal itu merupakan kecelakaan. Karena aktifnya si anak orangutan itu. Kendati demikian, pihak TMR akan terus memperbaiki pelayanannya untuk masyarakat.
Baca berita terkait:
Digigit anjing, 14 kanguru di Ragunan mati
Orangutan di Ragunan 'gantung-diri'
Diolah dari berbagai sumber.
(mhd)