Kampanye kondom salah & menyesatkan

Minggu, 15 Desember 2013 - 15:52 WIB
Kampanye kondom salah & menyesatkan
Kampanye kondom salah & menyesatkan
A A A
Sindonews.com - Terulangnya kasus pelecehan seksual yang menimpa siswi SMK Multimedia di Jakarta Timur dinilai sebagai bukti, jika kampanye Kondominisasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gagal.

"Jadi ini satu bukti bahwa kampanye pakai kondom itu tidak berhasil. Karena apabila hawa nafsu sudah memuncak, apapun diabaikan, apalagi kondom," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Dadang Hawari saat dihubungi Sindonews, Minggu (15/12/2013).

Dadang mengatakan, dalam kasus pelecehan seksual tersebut, korban diiperkosa tiga kakak kelasnya hingga hamil. Kasus itu bisa dijadikan bukti bahwa kampanye kondom justru mendorong orang melakukan seks bebas bahkan menyesatkan.

"Ini bukti kesalahan kampanye kondom yang malah mendorong orang, khususnya remaja melakukan seks bebas," pungkasnya.

Dadang yang juga Dosen Fakultas Kedokteran UI ini mengatakan, maraknya kasus pelecehan dan kejahatan seksual yang terjadi di kalangan remaja, khususnya pelajar sudah sangat memprihatinkan. Pergaulan bebas di lingkungan anak muda semakin meluas sampai ke anak-anak sekolah.

"Pergaulan bebas kondisinya sudah parah sekali. Dampaknya makin sudah meluas ke anak sekolah," tandasnya.

Dadang menambahkan, kasus pelecehan seksual yang kembali terulang di lingkungan sekolah ini harus dijadikan pelajaran bagi orang tua, sekolah dan pemerintah. Terlebih, tempo hari, ada sebuah penelitian yang menyebutkan jika kebanyakan remaja sudah tidak gadis lagi.

"Itu harusnya diambil sebagai pelajaran semua pihak. Bukan hanya menyalahkan kurangnya pengawasan orang tua karena ketidaktahuan kondisi anaknya," tandasnya.

Baca berita terkait:
Kuasa hukum NFR: Pelaku pemerkosaan tidak dihukum
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6053 seconds (0.1#10.140)