Penumpang wanita tetap pilih gerbong depan
A
A
A
Sindonews.com - Pasca kecelakaan maut KRL vs truk tangki di Bintaro, sejumlah wanita penumpang KRL tampaknya tak terpengaruh. Buktinya, gerbong wanita yang berada di posisi terdepan di KRL Bogor tetap disesaki penumpang wanita.
"Tetap di sini (gerbong depan) karena lebih nyaman. Enggak mau saja campur sama penumpang pria," kata Rasta, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ditemui di gerbong wanita KRL CL tujuan Tanah Abang, Senin (10/12/2013).
Walaupun merasa khawatir namun mahasiswi yang sedang magang di perkantoran Sudirman itu tak memiliki pilihan lain. Dikatakan dia, KRL tetap menjadi pilihan dirinya.
"Mau gimana lagi. Sekarang kan belum ada transportasi yang secepat kereta," ucapnya.
Untuk menempuh jarak dari Depok-Sudirman, sambung Rasta, dengan KRL hanya memerlukan waktu 30 menit. Sedangkan dengan kendaraan lain bisa dua jam lebih.
Dia berharap pada PT KAI agar menutup perlintasan tak resmi sehingga kasus serupa tak terulang.
"Kita sadari kalau kecelakaan bisa terjadi dimana saja. Tapi kalau bisa dihindari dengan langkah pencegahan kan lebih baik," tuturnya.
"Tetap di sini (gerbong depan) karena lebih nyaman. Enggak mau saja campur sama penumpang pria," kata Rasta, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ditemui di gerbong wanita KRL CL tujuan Tanah Abang, Senin (10/12/2013).
Walaupun merasa khawatir namun mahasiswi yang sedang magang di perkantoran Sudirman itu tak memiliki pilihan lain. Dikatakan dia, KRL tetap menjadi pilihan dirinya.
"Mau gimana lagi. Sekarang kan belum ada transportasi yang secepat kereta," ucapnya.
Untuk menempuh jarak dari Depok-Sudirman, sambung Rasta, dengan KRL hanya memerlukan waktu 30 menit. Sedangkan dengan kendaraan lain bisa dua jam lebih.
Dia berharap pada PT KAI agar menutup perlintasan tak resmi sehingga kasus serupa tak terulang.
"Kita sadari kalau kecelakaan bisa terjadi dimana saja. Tapi kalau bisa dihindari dengan langkah pencegahan kan lebih baik," tuturnya.
(ysw)