Soal proyek Giant Sea Wall, Jokowi tak tahu
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku belum bisa menjawab kapan pembangunan proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) di mulai dilaksanakan.
"Ini belum, baru tahun depan kita kerjakan. Jadi kalau ditanyakan, saya belum bisa jawab," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat (22/11/2013).
Meski demikian, Jokowi berharap, tanggul raksasa itu nantinya tak hanya berfungsi menjadi tanggul penahan ROB yang pertama, tetapi juga sebagai reklamasi pantai.
"Kita tetap harapkan Giant Sea Wall menjadi tanggulnya penahan ROB yang pertama juga reklamasi pantai. Ada di situ Deep Sea Pot-nya," katanya.
Selain itu, tanggul tersebut tentunya akan dibuat tempat penampungan air dan fungsi-fungsi lainnya. Namun hal tersebut diakui belum bisa dibeberkannya.
"Tentu saja ini di dalam tanggul akan ada tampungan air dan fungsi-fungsi yang lain. Mungkin saja dlm rencana, ada air port-nya di situ, kenapa tidak," jelasnya.
Menurut Jokowi, setelah Effes-nya dirampungkan, pihaknya baru mengerti berapa kebutuhan anggaran bagi pembangunan tanggul raksasa tersebut berikut gambar desain makronya.
"Kalau sudah jadi, baru kita mengerti kebutuhan anggaran berapa, gambar makronya seperti apa. Baru nanti masuk ke Detail Engenering Design (DED)," tukasnya.
Mantan Wali Kota Solo ini juga belum mengetahui sudah sejauh mana rencana pembangunan tanggul ini. Pemprov DKI diakuinya baru berbicara dengan Bappenas dan Kemen PU.
Belum, baru bicara-bicara dengan Bappenas dan Kemen PU. Kalau ditanyakan, saya belum bisa ngomong apa-apa," tandasnya.
Menurut Jokowi Giant Sea Wall merupakan proyek jangka panjang yang bisa menanggulangi banjir ROB. Karena itulah, pembangunan proyek tersebut harus dikerjakan segera.
"Karena diyakini mampu tangani banjir, jadi harus segera direalisasikan," terangnya.
"Ini belum, baru tahun depan kita kerjakan. Jadi kalau ditanyakan, saya belum bisa jawab," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat (22/11/2013).
Meski demikian, Jokowi berharap, tanggul raksasa itu nantinya tak hanya berfungsi menjadi tanggul penahan ROB yang pertama, tetapi juga sebagai reklamasi pantai.
"Kita tetap harapkan Giant Sea Wall menjadi tanggulnya penahan ROB yang pertama juga reklamasi pantai. Ada di situ Deep Sea Pot-nya," katanya.
Selain itu, tanggul tersebut tentunya akan dibuat tempat penampungan air dan fungsi-fungsi lainnya. Namun hal tersebut diakui belum bisa dibeberkannya.
"Tentu saja ini di dalam tanggul akan ada tampungan air dan fungsi-fungsi yang lain. Mungkin saja dlm rencana, ada air port-nya di situ, kenapa tidak," jelasnya.
Menurut Jokowi, setelah Effes-nya dirampungkan, pihaknya baru mengerti berapa kebutuhan anggaran bagi pembangunan tanggul raksasa tersebut berikut gambar desain makronya.
"Kalau sudah jadi, baru kita mengerti kebutuhan anggaran berapa, gambar makronya seperti apa. Baru nanti masuk ke Detail Engenering Design (DED)," tukasnya.
Mantan Wali Kota Solo ini juga belum mengetahui sudah sejauh mana rencana pembangunan tanggul ini. Pemprov DKI diakuinya baru berbicara dengan Bappenas dan Kemen PU.
Belum, baru bicara-bicara dengan Bappenas dan Kemen PU. Kalau ditanyakan, saya belum bisa ngomong apa-apa," tandasnya.
Menurut Jokowi Giant Sea Wall merupakan proyek jangka panjang yang bisa menanggulangi banjir ROB. Karena itulah, pembangunan proyek tersebut harus dikerjakan segera.
"Karena diyakini mampu tangani banjir, jadi harus segera direalisasikan," terangnya.
(ysw)