Bekasi usul bus reguler masuk jalur busway

Jum'at, 15 November 2013 - 00:23 WIB
Bekasi usul bus reguler...
Bekasi usul bus reguler masuk jalur busway
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengusulkan seluruh bus reguler dari Bekasi bisa masuk ke Jakarta dapat terintegrasi ke jalur busway. Saat ini, usulan tersebut masih dikordinasikan untuk disetujui dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan, usulan bus regular masuk ke jalur busway untuk memecah kemacetan dan untuk mengalihkan pengendara kendaraan pribadi ke moda transportasi masal. "Masih dalam koordinasi," katanya di Bekasi, Kamis (14/11/2013).

Saat ini, kata dia, jika usulan itu disetujui Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, bus reguler baik AC maupun non AC harus menyesuaikan dengan shelter yang ada. "Jika disetujui semua bus regular Bekasi dengan tujuan Jakarta harus menyesuaikan," ujarnya.

Menurutnya, bus regular tersebut harus merubah kontruksinya menjadi high deck atau pintu keluar berada di tengah dan tinggi, menyesuaikan shelternya. Sehingga, skses moda transportasi dari Bekasi menjadi semakin bagus kedepanya.

Usulan itu, lanjut dia, didukung dengan pembangunan shelter busway di sejumlah jalan protokol di Bekasi. Saat ini tercatat sebanyak enam Shelter yang berada di Jalan Joyo Martono, Cut Meutia di Bekasi Timur, dan Jalan Ahmad Yani di Bekasi Seltan.

Untuk tiga jalan itu merupakan jalur utama seluruh kendaraan umum jenis bus yang melintasi Kota Bekasi dengan akses ke Jalan Tol Bekasi Barat dan Tol Timur. Bahkan, langkah itu diklaim dapat berimplikasi kepada kepadatan arus lalu lintas di Bekasi maupun di Jakarta.

Karena, Pemkot Bekasi saat ini mendorong agar pengguna kendaraan pribadi dapat beralih ke transportasi umum dan kepadatan arus lalu lintas dapat ditekan. Dishub Bekasi mencatat terdapat kendaraan pribadi baik roda dua dan roda empat sebanyak 430 ribu kendaraan.

Seluruhnya merupakan kendaraan dari Kota Bekasi yang ke seluruh wilayah DKI Jakarta. Mobilitas kendaraan itu paling tinggi pada saat jam berangkat kerja dan pulang kerja. "Usulan ini Agar penggunaan kendaraan pribadi berkurang, semoga disetujui," ungkapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)