Polisi tetapkan 2 tersangka penusukan SMK Wirabuana

Senin, 28 Oktober 2013 - 20:52 WIB
Polisi tetapkan 2 tersangka penusukan SMK Wirabuana
Polisi tetapkan 2 tersangka penusukan SMK Wirabuana
A A A
Sindonews.com - Dua orang penganiaya Adi Nugraha (17), siswa SMK Wirabuana, Bojonggede, Bogor ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah MLS (16), warga Jalan Kecubung Raya, Bojonggede, Bogor dan MPI (16), warga Kampung Panjang Desa Rawa Panjang, Bogor.

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi. Keduanya terbukti menganiaya korban hingga akhirnya meninggal dunia pada Kamis 24 Oktober 2013.

MLS dan MPI dengan sengaja membawa senjata tajam sebelum berangkat ke sekolah. Mereka telah mengincar sekolah korban namun tidak menjadikan Adi sebagai sasaran utama.

Hanya kebetulan saja Adi melintas di Jalan Kicir Raya Desa Bojong Baru, Bogor sehingga menjadi sasaran pelaku.

"Dari keterangan sejumlah saksi akhirnya kami kerucutkan kepada dua tersangka. MLS dan MPI yang menganiaya korban hingga tewas," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Achmad Kartiko, Senin (28/10/2013).

MLS dan MPI memegang sajam masing-masing. MLS membawa celurit dan menusuk Adi sebanyak dua kali. Adi pun terluka di bagian lengan kiri dan dada kiri. Ketika korban terjatuh kemudian MPI memukul dengan menggunakan gir. Adi pun terkapar di pinggir jalan dengan bersimbah darah.

"Saat itu korban dikejar pelaku yang menggunakan motor. Korban dikeroyok dua orang yang kini berstatus tersangka, sedangkan teman pelaku lainnya hanya melihat," cerita Kapolres.

Dua tersangka itu ditangkap di hari dan lokasi berbeda. MLS ditangkap di rumahnya Jalan Kecubung Raya, Bogor pada Sabtu 26 Oktober 2013 pukul 10.30 WIB. Sedangkan MPI ditangkap di Kamping Panjang Desa Rawa Panjang, Bogor pada Minggu 27 Oktober 2013 pukul 22.00 WIB.

Sementara itu sembilan orang saksi yang diperiksa adalah HL, RD, MLN, TS, DM, F, Z, KH dan IB. Motif penyerangan dikarenakan ejek-ejekan antara dua sekolah itu. Dua sekolah itu juga kerap terlibat cekcok.

"Ada dendam antar dua sekolah. Saat pelaku diamankan tidak ada perlawanan. Memang kedua tersangka sempat melarikan diri dari rumahnya," pungkasnya.

Aksi perkelahian pelajar di Depok, kata dia, sudah sangat mengkhawatirkan dan diperlukan penanganan yang tepat. Namun, diakui dia tidak dapat dilakukan oleh jajarannya saja.

"Tentunya kami perlu dukungan dari instansi lain dan masyarakat. Karena tawuran sudah sangat mengkhawatirkan," ujar Kartiko.

Baca berita terkait:
Pembunuh siswa SMK Wirabuana dibekuk polisi
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7456 seconds (0.1#10.140)
pixels