Razia, pengamen topeng monyet berhamburan
A
A
A
Sindonews.com - Petugas dari Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur dan Satpol PP melakukan razia pengamen topeng monyet yang kerap nongkrong di persimpangan jalan di Jakarta Timur. Alhasil beberapa pengamen topeng monyet lari kocar-kacir saat petugas mendekati dan berusaha mengamankan mereka.
Apung (50) pengamen topeng monyet yang biasa mangkal di Perempatan Kalimalang, Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya berhasil ditangkap bersama monyetnya bernama Acil, setelah mencoba melarikan diri dari petugas.
Pria yang sebelumnya membuka usaha bengkel kendaraan ini beralasan, menjalani profesi sebagai pengamen topeng monyet lantaran tak memiliki keahlian lainnya. Setiap harinya, Apung pulang pergi dari rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat ke tempatnya mangkal di perempatan Kalimalang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit.
"Enggak ada alasan. Memang enggak mampu tenaganya. Kalau gini kan enggak perlu tenaga. Saya orang bodo, enggak lulus sekolah. Mau kerja apalagi," kata pria yang telah menggeluti pekerjaan sebagai pengamen topeng monyet sejak dua tahun lalu itu.
Kepada petugas, Apung mengungkapkan, membeli monyet yang terlatih seharga Rp600 ribu. Apung mengaku mendapat uang sebesar Rp50 ribu setiap harinya dari mengamen topeng monyet. Uang tersebut dia gunakan untuk menaafkahi istri dan empat anak yang masih sekolah. "Buat cari makan. Anak ada empat, sekolah semua," ucapnya.
Apung mengaku, tak mengetahui kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membebaskan DKI Jakarta dari atraksi permainan itu menjelang tahun 2014 mendatang. Namun, dia mengaku pasrah jika usahanya mencari nafkah dengan mengeksploitasi binatang primata ini dilarang Pemprov DKI.
"Enggak tahu saya mah. Kalau dilarang ya sudah pulang. Pengennya dikasih modal biar bisa sendiri tambal ban. Asal ada modal saja saya buka tambal ban," harap Apung.
Berdasar pantauan, selain Apung, di sekitar Perempatan Kalimalang, terdapat seorang pengamen topeng monyet lainnya. Namun, saat petugas mendatangi lokasi, pengamen tersebut melarikan diri ke arah permukiman warga.
Petugas kemudian kembali melanjutkan operasi penertiban ini dengan menyisir ke arah Cililitan. Di lampu lalu lintas Pintu Tol Cawang, seorang pengamen topeng monyet langsung melarikan diri ke arah permukman warga di belakang Universitas Kristen Indonesia (UKI) begitu melihat petugas.
Apung (50) pengamen topeng monyet yang biasa mangkal di Perempatan Kalimalang, Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya berhasil ditangkap bersama monyetnya bernama Acil, setelah mencoba melarikan diri dari petugas.
Pria yang sebelumnya membuka usaha bengkel kendaraan ini beralasan, menjalani profesi sebagai pengamen topeng monyet lantaran tak memiliki keahlian lainnya. Setiap harinya, Apung pulang pergi dari rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat ke tempatnya mangkal di perempatan Kalimalang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit.
"Enggak ada alasan. Memang enggak mampu tenaganya. Kalau gini kan enggak perlu tenaga. Saya orang bodo, enggak lulus sekolah. Mau kerja apalagi," kata pria yang telah menggeluti pekerjaan sebagai pengamen topeng monyet sejak dua tahun lalu itu.
Kepada petugas, Apung mengungkapkan, membeli monyet yang terlatih seharga Rp600 ribu. Apung mengaku mendapat uang sebesar Rp50 ribu setiap harinya dari mengamen topeng monyet. Uang tersebut dia gunakan untuk menaafkahi istri dan empat anak yang masih sekolah. "Buat cari makan. Anak ada empat, sekolah semua," ucapnya.
Apung mengaku, tak mengetahui kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membebaskan DKI Jakarta dari atraksi permainan itu menjelang tahun 2014 mendatang. Namun, dia mengaku pasrah jika usahanya mencari nafkah dengan mengeksploitasi binatang primata ini dilarang Pemprov DKI.
"Enggak tahu saya mah. Kalau dilarang ya sudah pulang. Pengennya dikasih modal biar bisa sendiri tambal ban. Asal ada modal saja saya buka tambal ban," harap Apung.
Berdasar pantauan, selain Apung, di sekitar Perempatan Kalimalang, terdapat seorang pengamen topeng monyet lainnya. Namun, saat petugas mendatangi lokasi, pengamen tersebut melarikan diri ke arah permukiman warga.
Petugas kemudian kembali melanjutkan operasi penertiban ini dengan menyisir ke arah Cililitan. Di lampu lalu lintas Pintu Tol Cawang, seorang pengamen topeng monyet langsung melarikan diri ke arah permukman warga di belakang Universitas Kristen Indonesia (UKI) begitu melihat petugas.
(mhd)