Polisi dalami motif Tompel siram air keras

Minggu, 06 Oktober 2013 - 15:01 WIB
Polisi dalami motif Tompel siram air keras
Polisi dalami motif Tompel siram air keras
A A A
Sindonews.com - Polisi berhasil menangkap seorang pelajar yang diduga menjadi pelaku penyiraman air keras. Pelajar tersebut diketahui berinisial RN alias Tompel, merupakan siswa kelas XII SMK Boedi Oetomo, Jakarta Pusat.

Dari pemeriksaan awal, Ridwan Nur alias Tompel mengakui, melakukan penyiraman seorang diri. Bahkan, aksi yang dilakukannya hanya iseng tidak ada sangkut pautnya dengan perkelahian pelajar.

Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M Saleh. "Peristiwa penyiraman tersebut tidak disebabkan perkelahian pelajar," kata Saleh, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (6/10/2013).

Entah apa yang motif pelajar tersebut menyiramkan air keras ke bus tersebut. "Penyiraman itu tidak terjadi saat tawuran, tiba-tiba dia berjalan ke bis dan melemparkan cairan ke (dalam) bis," ujarnya.

Dia menuturkan, penyidik masih terus mendalami motif sebenarnya pelaku menyiram air keras ke bus. Saat ini Ridwan alias Tompel telah mendekam dibalik jeruji Polres. "Sedang kita periksa intensif, yang perbuatan murni penganiayaan berat" tuturnya.

Pelaku juga mengakui, kalau dirinya pernah disiram air keras pada enam bulan lalu sehingga mengakibatkan kepalanya botak akibat siraman tersebut. Namun, pihaknya masih terus mendalami apakah memang karena dendam atau ada hal lainnya.

Atas perbuatan pelaku, dikenakan pasal 351 tentang penganiayaan. Dengan ancaman dua tahun kurungan penjara atau hukuman maksimal lima tahun penjara jika perbuatannya mengakibatkan luka berat.

Diketahui, belasan penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jumat 4 Oktober pagi, sekira pukul 06.45 WIB.

Para korban mengalami luka bakar akibat terkena siraman dan cipratan cairan kimia itu. Mereka adalah dua awak bus, empat siswa SMK Negeri 34 Kramat Raya, dan selebihnya penumpang bus yang berangkat kerja.

Sebanyak 13 korban dilarikan ke RS Premier Jatinegara, dua orang dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo, dan tiga korban lainnya di Puskesmas Jatinegara. Tiga korban di antaranya menderita luka bakar cukup serius sehingga harus dirawat di RS Premier Jatinegara.

Salah satunya siswa SMK Negeri 34, Tyo Alfarabi (15), yang menderita luka bakar di leher, punggung, dan kaki kanan. Dua korban lainnya adalah penumpang yang berangkat kerja, yaitu Dwi Nurcahyaning Sari (35), dan Beta Virgin Silalahi (35).

Dwi menderita luka bakar pada kedua matanya, dan mata kirinya yang mengalami luka parah. Sedangkan Beta terluka pada mata kiri dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Korban lainnya yang sempat dirawat di RS Premier Jatinegara, tiga diantaranya adalah siswa SMK Negeri 34 yaitu Fachriyanto Ali, Tegar Didik Lesmana (17), Ahmadi Rusadi (16). Ditambah tujuh korban lainnya yaitu Galuh Pratiwi Andriani (26), R A Chandara Maya (28), Veronica Simanjuntak (26), Sari Kurniati (29), Retna Permata Sari (22), Andra Cristy (36), Yodie Adisti Gracia (34). Galuh Pratiwi dilarikan oleh keluarganya ke RS Pusat Pertamina, sedangkan korban lainnya kembali pulang.

Dua awak bus yang terluka adalah seorang sopir, Yanedi (54), dan kernet Udin (57). Sementara itu tiga penumpang cedera lainnya yang dilarikan ke RSCM dan Puskesmas Jatinegara, belum diketahui identitasnya.

Baca juga berita Disiram air keras, belasan penumpang bus melepuh.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5812 seconds (0.1#10.140)