KPU Kota Bogor akui gagal tekan golput
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mengakui gagal menekan tingginya angka golongan putih (golput) atau rendahnya partisipasi publik di Pilkada Kota Bogor yang hanya mencapai 63,4 persen dari 673.938 total Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Berdasarkan data hasil rekapitulasi KPU Kota Bogor tingkat partisipasi pemilih hanya 63,4 persen atau 400.871 suara. Artinya 46,6 persen 273.067 tidak memilih alias golput.
"Memang kami akui jumlah suara masuk ini belum memenuhi target partisipasi pemilih (75 persen)," kata Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman kepada wartawan di Bogor, Jumat (20/9/2013).
Kendati demikian, dia mengatakan, banyak faktor yang membuat partisipasi di Pilkada Kota Bogor tahun ini rendah.
"Memang banyak spekulasi-spekulasi terkait rendahnya partisipasi, tapi kita akan kaji lagi secara detail terkait penyebab tingginya golput ini," ungkapnya.
Pihaknya belum bisa menyampaikan faktor-faktor rendahnya partisipasi publik. "Namun jika dibandingkan Pilkada Kota Bogor tahun 2008, naik 2 persen. Pada dua 2008 partisipasi publik capai 61 persen," katanya.
Sebelumnya, Agus mengatakan, pihaknya telah menetapkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 2 Bima Arya Sugiarto-Usmar Hariman sebagai pemenang suara sah terbanyak, Jumat (20/9/2013).
"Sesuai keputusan nomor 67/Kpts/KPU-Kota-011329141/IX/2013 tentang penetapan pasangan calon terpilih Pilkada Kota Bogor 2013, bahwa Dr. Bima Arya Sugiarto-Ir.Usmar Hariman dengan perolehan suara sah terbanyak 132.835 suara atau 33,14 persen dari seluruh jumlah suara sah," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bima-Usmar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 2 akhirnya memenangkan Pilkada Kota Bogor dengan perolehan 132.835 suara atau 33,14 persen.
Bima-Usmar menang tipis dengan pesaingnya pasangan nomor urut 3 Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana (Ru'yat-Aim) yang memperoleh 131.080 suara (32,70 persen). Dengan demikian Bima-Usmar hanya unggul selisih 1.755 suara (0,44 persen) dengan Ru'yat-Aim.
Sedangkan pasangan calon lainnya yakni nomor urut 4 Dody Rosadi-Untung W Maryono menempati posisi tiga hanya meraup 67.715 suara (16,89 persen), kemudian nomor urut 5 Syaiful Anwar-Muztahidin 43.448 suara (10,84 persen) dan diposisi paling buncit diraih pasangan nomor urut 1 Firman Halim-Gartono 25.793 suara (6,43 persen).
Berdasarkan data hasil rekapitulasi KPU Kota Bogor tingkat partisipasi pemilih hanya 63,4 persen atau 400.871 suara. Artinya 46,6 persen 273.067 tidak memilih alias golput.
"Memang kami akui jumlah suara masuk ini belum memenuhi target partisipasi pemilih (75 persen)," kata Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman kepada wartawan di Bogor, Jumat (20/9/2013).
Kendati demikian, dia mengatakan, banyak faktor yang membuat partisipasi di Pilkada Kota Bogor tahun ini rendah.
"Memang banyak spekulasi-spekulasi terkait rendahnya partisipasi, tapi kita akan kaji lagi secara detail terkait penyebab tingginya golput ini," ungkapnya.
Pihaknya belum bisa menyampaikan faktor-faktor rendahnya partisipasi publik. "Namun jika dibandingkan Pilkada Kota Bogor tahun 2008, naik 2 persen. Pada dua 2008 partisipasi publik capai 61 persen," katanya.
Sebelumnya, Agus mengatakan, pihaknya telah menetapkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 2 Bima Arya Sugiarto-Usmar Hariman sebagai pemenang suara sah terbanyak, Jumat (20/9/2013).
"Sesuai keputusan nomor 67/Kpts/KPU-Kota-011329141/IX/2013 tentang penetapan pasangan calon terpilih Pilkada Kota Bogor 2013, bahwa Dr. Bima Arya Sugiarto-Ir.Usmar Hariman dengan perolehan suara sah terbanyak 132.835 suara atau 33,14 persen dari seluruh jumlah suara sah," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bima-Usmar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 2 akhirnya memenangkan Pilkada Kota Bogor dengan perolehan 132.835 suara atau 33,14 persen.
Bima-Usmar menang tipis dengan pesaingnya pasangan nomor urut 3 Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana (Ru'yat-Aim) yang memperoleh 131.080 suara (32,70 persen). Dengan demikian Bima-Usmar hanya unggul selisih 1.755 suara (0,44 persen) dengan Ru'yat-Aim.
Sedangkan pasangan calon lainnya yakni nomor urut 4 Dody Rosadi-Untung W Maryono menempati posisi tiga hanya meraup 67.715 suara (16,89 persen), kemudian nomor urut 5 Syaiful Anwar-Muztahidin 43.448 suara (10,84 persen) dan diposisi paling buncit diraih pasangan nomor urut 1 Firman Halim-Gartono 25.793 suara (6,43 persen).
(mhd)