Ahok: Tidak masalah pemimpin non muslim
A
A
A
Sindonews.com - Saat ini, pemerintahan Jokowi-Ahok mendapat ujian dari hasil lelang jabatan beberapa waktu lalu. Pasalnya, Lurah Lenteng Agung hasil lelang jabatan beberapa waktu lalu mendapat penolakan dari warga sekitar.
Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak begitu menanggapi penolakan warga Lenteng Agung pada Lurah non muslim di Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli yang terpilih dari seleksi dan promosi atau lelang jabatan.
Ia menuturkan tidak ada undang-undang yang menyebutkan bahwa non muslim tidak boleh menjadi pemimpin di Indonesia.
"Kita tidak menangani dia ditolak karena dia agamanya. Nanti lama-lama ditolak gara-gara Syiah, kan repot," Kata Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Pria yang akrab disapa Ahok ini, meminta warga untuk tidak bersikap seperti itu pada pejabat yang sudah ditunjuk. "Jadi tidak bisa tolak karena agama itu tidak ada urusan," tutunya.
Ia menyontohkan, saat Pilkada dirinya mendapatkan suara sebesar 52,7 persen, sehingga ada 40 yang menolak dirinya menjadi wakil Gubernur.
"Saya di DKI mendapat dukungan 52,7 persen. Berarti ada 40 persen lebih yang enggak mau saya jadi wagub. Ya nggak ada urusan, kita cuma taat kontitusi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Lenteng Agung mengklaim telah mengumpulkan 2300 nama dan 1500-an KTP sebagai tanda bukti dukung pemberhentian Lurah di wilayah mereka.
Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak begitu menanggapi penolakan warga Lenteng Agung pada Lurah non muslim di Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli yang terpilih dari seleksi dan promosi atau lelang jabatan.
Ia menuturkan tidak ada undang-undang yang menyebutkan bahwa non muslim tidak boleh menjadi pemimpin di Indonesia.
"Kita tidak menangani dia ditolak karena dia agamanya. Nanti lama-lama ditolak gara-gara Syiah, kan repot," Kata Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Pria yang akrab disapa Ahok ini, meminta warga untuk tidak bersikap seperti itu pada pejabat yang sudah ditunjuk. "Jadi tidak bisa tolak karena agama itu tidak ada urusan," tutunya.
Ia menyontohkan, saat Pilkada dirinya mendapatkan suara sebesar 52,7 persen, sehingga ada 40 yang menolak dirinya menjadi wakil Gubernur.
"Saya di DKI mendapat dukungan 52,7 persen. Berarti ada 40 persen lebih yang enggak mau saya jadi wagub. Ya nggak ada urusan, kita cuma taat kontitusi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Lenteng Agung mengklaim telah mengumpulkan 2300 nama dan 1500-an KTP sebagai tanda bukti dukung pemberhentian Lurah di wilayah mereka.
(ysw)