ISNU: Usut tuntas pengeboman di Wihara Ekayana

Selasa, 06 Agustus 2013 - 17:02 WIB
ISNU: Usut tuntas pengeboman di Wihara Ekayana
ISNU: Usut tuntas pengeboman di Wihara Ekayana
A A A
Sindonews.com - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) mengecam peledakan bom di Wihara Ekayana, Jakarta Barat, yang terjadi pada Minggu 4 Agustus 2013 lalu.

Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa menyatakan, apapun alasannya berbuat kasar apalagi sampai menghilangkan nyawa sesama makhluk Tuhan adalah biadab dan tidak dibenarkan menurut agama.

"Aparat Keamanan harus mengusut tuntas terhadap pengeboman Wihara dan harus dikaitkan apakah ada hubungan dengan aksi teror global," ujar Ali Masykur Musa dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Selasa (6/8/2013).

Seperti di ketahui, akhir-akhir ini pengeboman di belahan Asia Selatan dan Timur Tengah lagi marak. Menghubungkan dengan aksi teror global sangat diperlukan karena jaringan dan akar teroris di Indonesia belum habis, bahkan kaderisas jalan terus.

"Sekali lagi, pengeboman itu harus di usut tuntas," tegas pria yang akrab disapa Cak Ali ini.

Lebih lanjut Ali Masykur Musa menjelaskan, jangan sampai kejadian tersebut menjalar dan merusak kedamaian yang selama ini sudah terbangun.

"Jangan sampai ada nila setitik merusak susu sebelangga. Apalagi ada pihak yang merekayasa dan memanfaatkan peristiwa ini untuk keuntungan pribadi atau kelompoknya," tutur anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini.

Berkaitan dengan pesan yang dikaitkan dengan Muslim Rohingya, Cak Ali mengingatkan kepada Umat Islam Indonesia jangan sampai terpancing, apalagi dalam suasa Idul Fitri.

"Kepada para Khotib Sholat Idul Fitri hendaknya lebih menyampaikan spiritualitas dan kesalehan sosial, jangan sampai justru memprovokasi umat. Umat Islam harus menunjukkan Islam Rahmatan Lil Alamin yang menjunjung tinggi kedamaian dan toleransi," katanya.

Maka itu, tokoh muda NU ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan kekerasan.

"Pencegahan terorisme dan radikalisme ini bukan hanya tugas satu kelompok atau kepolisian saja, tetapi semua masyarakat Indonesia, apapun suku atau agamanya," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9221 seconds (0.1#10.140)